Amankan Diri dari Virus Corona, Raja Thailand Pilih Isolasi Diri Bersama 20 Selirnya di Salah Satu Hotel Mewah di Jerman

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Kamis, 2 April 2020 | 08:00 WIB
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn (BBC)

Nakita.id - Wabah virus corona ini mengharuskan masyarakat dan semua pihak mengisolasi diri.

Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Tak hanya di Indonesia, upaya tersebut dilakukan di berbagai negara di dunia.

Baca Juga: Sembuh dari Virus Corona di Usia 85 Tahun, Nenek Ini Disoraki Saat Keluar Rumah Sakit, Ada Apa?

Selain masyarakat, rupanya Raja pun juga melakukan isolasi diri agar tak tertular virus corona.

Raja Thailand dilaporkan mengisolasi diri di hotel mewah di kota resor Alpine bersama 20 perempuan di tengah wabah virus corona.

Raja Maha Vajiralongkorn, dikenal juga sebagai Rama X, disebut sudah memesan keseluruhan Grand Hotel Sonnenbichl di kota Garmisch-Partenkirchen, Jerman.

Dilaporkan media Jerman Bild, hotel bintang empat itu sudah menerima "izin khusus" dari pemerintah setempat sebagai tempat "isolasi" Raja Vajiralongkorn.

Raja Thailand berusia 67 tahun itu disebut membawa 20 perempuan yang merupakan harem (Selir), serta sejumlah penggawa kerajaan.

Dikutip oleh The Independent, Minggu (29/3/2020), tidak jelas apakah keempat istri Raja Vajiralongkorn juga ikut ke penginapan.

Baca Juga: Raja Mswati III Hadir di Pelantikan Presiden Jokowi, Sempat Tuai Kontroversi karena Punya 15 Istri

Baik wisma maupun penginapan di sana sudah ditutup sejak merebaknya virus corona.

Tapi juru bicara otoritas setempat berkata, Hotel Sonnenbichl menjadi pengecualian.

Sebab di dalam penginapan tersebut, isinya adalah para tamu merupakan "kelompok orang homogen dengan tidak didapati adanya fluktuasi".

Tetapi, 119 anggota rombongan itu dilaporkan dikembalikan ke Thailand.

Sebab, mereka diduga terpapar virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu.

Kabar bahwa keberadaan sang raja berada di hotel mewah tak pelak membuat warga Negeri "Gajah Putih" marah. Meski, mereka berisiko melanggar aturan lese-majeste.

Baca Juga: Serupa Tak Sama dengan Kisah Ahok, Raja Thailand Nikahi dan Angkat Ajudan Pribadinya Jadi Ratu

Berdasarkan aturan tersebut, setiap orang yang menghina atau mengkritik anggota kerajaan terancam mendekam di penjara selama 15 tahun.

Meski begitu, tagar yang berarti "Mengapa kita masih butuh raja?" merebak dan muncul setidaknya 1,2 juta kali dalam waktu 24 jam.

Somsak Jeamteerasakul, aktivis yang tengah yang mengasingkan diri di Perancis, mengunggah serangkaian pesan di Facebook.

Dia mengklaim Raja Vajiralongkorn pergi dari Swiss ke sejumlah tempat di Jerman pada awal Maret karena "mengalami kebosanan".

"(Vajiralongkorn) akan membiarkan rakyatnya bingung dengan virus itu. Bahkan Jerman yang tengah berjibaku pun tak dipikirkannya," klaimnya.

Berdasarkan laporan The Times, putra satu-satunya mendiang Raja Bhumibol Adulyadej tidak nampak di negaranya sejak Februari lalu.

Dia bertakhta setelah ayahnya mangkat pada 2016.

Dia diyakini tak sepopuler ayahnya, yang dielu-elukan rakyat selama 70 tahun berkuasa.

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul Virus Corona, Raja Thailand Isolasi Diri di Hotel Mewah Bersama 20 Selir