Gejala ringan
Bermula ketika, ia bersama keluarga harus menemai sang ayah ke Singapura untuk menjalani operasi mata pada 8 Maret 2020.
Selama perjalanan dari Indonesia menuju Singapura, ia dan keluarga sangat menjaga waktu terbang dan tetap memakai masker serta tidak memegang apa pun untuk mengantisipasi penularan.
Cynthia mengaku tertular virus tersebut saat berada di Indonesia.
Waktu itu, ia merasakan tubuhnya menjadi merasa capek dan tenggorokan gatal.
"Pertama-tama, saya merasa capek dan gatal tenggorokan, cuma saya pikir mungkin gara-gara kurang minum, karena memang betul persis banget perasaannya dan hari itu saya memang kurang minum," ujar Cynthia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (4/4/2020).
Keesokan harinya, ia mengalami demam tinggi dengan suhu badan 38-39 derajat celsius, badan pegal-pegal, keringat dingin, dan sakit kepala berat.
Gejala tersebut dirasakannya selama tiga hari, namun ia masih merasakan flu dan mulai kehilangan kemampuan indra pengecap dan indra penciuman.
"Saya enggak suspect saat itu karena tidak ada batuk-batuk, meler, hidung tersumbat, sakit tenggorokan. Tapi, memang semenjak demam mulai, saya hilang taste and smell, dan baru sadar itu agak aneh setelah tidak demam lagi," kata dia.