Bak Petir di Siang Bolong, Ahli Ungkap Potensi Wabah Mematikan Seperti Virus Corona di Masa Depan Jika Manusia Terus Lakukan Ini

By Riska Yulyana Damayanti, Minggu, 5 April 2020 | 16:00 WIB
Virus corona (Freepik)

Nakita.id - Kasus Covid-19 di Indonesia dan di dunia masih terus bertambah.

Pada saat berita ini dibuat, melansir dari Kompas.com ada 1.202.430 kasus Covid-19 dari seluruh dunia dengan 64.729 kematian dan 246.638 pasien sembuh.

Sedangkan di Indonesia kasus Covid-19 telah menyentuh angka 2.000.

Para peneliti dari berbagai negara berlomba-lomba untuk menemukan vaksin dan obat untuk Covid-19.

Baca Juga: Kabar Baik Kembali Datang, Peneliti Dunia Klaim Sudah Temukan Alat yang Tak Kalah Ampuh dari Vaksin untuk Sembuhkan Pasien Virus Corona, Apa?

Pemerintah pun tak tinggal diam, mereka melalukan berbagai upaya untuk menekan persebaran virus corona ini.

Salah satunya pemerintah mengimbau untuk belajar dan bekerja dari rumah serta jangan mudik.

Tiba-tiba, dilansir oleh Kompas.com dari Independent seorang ahli menyebut bahwa pandemi seperti ini bisa saja terjadi lagi di masa yang akan datang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dr Enric Sala, ahli ekologi kelautan yang juga tergabung dalam Campaign for Nature National Geographic.

Baca Juga: Dikenal Anteng dan Berhati Lembut, Aurel Hermansyah Dibuat Melongo Saat Tahu Pengakuan Mengejutkan dari Azriel Adiknya, Mengapa?

Ia begitu yakin akan ada wabah hebat lagi jika manusia tetap merusak alam liar.

Tak hanya itu, jika manusia makan atau memelihara hewan liar pun bisa menjadi salah satu pemucu munculnya wabah.

"Saya benar-benar yakin bahwa akan ada lebih banyak penyakit seperti ini di masa depan jika manusia terus menghancurkan alam, menggunduli hutan, menangkap binatang liar menjadi binatang peliharaan, makanan, atau obat-obatan," kata Sala seperti dikutip dari Independent, Jumat (20/3/2020).

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Mbak You Mendadak Ungkit Soal Hubungan Pasangan Artis yang Hanya Settingan: 'Terbukti'

Lebih lanjut Enric menjelaskan bahwa rusaknya ekosistem di alam liar membuat manusia semakin dekat dengan hewan-hewan liar yang bisa saja membawa virus tertentu.

Belum diketahui hewan mana saja yang bisa membawa virus mematikan.

Jika virus dari hewan sudah berpindah ke manusia, hal itu bisa menular dengan cepat ke manusia yang lain.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Suami di Tengah Pandemi Virus Corona, Vicky Shu Mengeluh Kebingungan, 'Selalu Bingung Kalau Disuruh...'

"Ketika kita menghancurkan hutan tropis, menggantikannya dengan desa, pertambangan, membunuh atau menangkap hewan liar untuk dimakan, kita membuka diri terhadap virus-virus itu," ungkap David Quammen, penulis buku Spillover: Animal Infections and the Next Human Pandemic.

Seperti wabah sebelumnya seperti SARS, MARS hingga Ebola yang beberapa di antaranya diduga muncul akibat konsumsi hewan liar.

"Di pasar Wuhan, misalnya. Ada sejumlah spesies eksotis yang hidup di dalam kandang, semuanya berdekatan satu sama lain, termasuk manusia, dengan cara yang tidak akan pernah Anda temukan di habitat alami," tambah Dr Samuel Myers, ilmuwan dari Departemen Kesehatan Lingkungan Harvard.

Baca Juga: Dikenal Anteng dan Berhati Lembut, Aurel Hermansyah Dibuat Melongo Saat Tahu Pengakuan Mengejutkan dari Azriel Adiknya, Mengapa?

Untuk itu, perlu adanya kebijakan yang melindungi alam dan mengatur atau melarang perdagangan satwa liar.

Yuk saling mengingatkan sesama, Moms, untuk tak makan hewan liar dan menjaga alam agar tak ada lagi wabah yang mematikan.