Dipercaya Ampuh dan Jadi Cara Tepat Lawan Pandemi Covid-19, Berapa Lama Physical Distancing Akan Berlangsung?

By Ela Aprilia Putriningtyas, Rabu, 8 April 2020 | 12:35 WIB
Physical distancing jadi solusi cegah corona (Freepik.com)

Yang pasti kita pikirkan adalah sampai kapan physical distancing terjadi?

Sayangnya, physical distancing diyakini baru akan benar-benar selesai jika telah ditemukan vaksin dan obat untuk virus Corona, dan itu diperkirakan akan memakan waktu setahun atau lebih.

"Virus ini akan beredar, berpotensi dalam waktu satu atau dua tahun, jadi kita perlu memikirkan skala waktu tersebut," kata Adam Kucharski, seorang epidemiologis di London School of Hygiene & Tropical Medicine, dikutip Vox. 

“Tidak ada opsi yang baik di sini. Setiap skenario yang bisa kamu pikirkan memiliki kelemahan yang sangat besar.

"Saat ini, tampaknya satu-satunya cara untuk mengurangi transmisi secara berkelanjutan adalah tindakan yang tidak memiliki patokan keberlanjutannya," kata Kurchaski.

Virus Corona sendiri merupakan virus yang belum pernah dialami oleh manusia.

Sayangnya, sejumlah ahli kesehatan dunia yakin bahwa vaksin Covid-19 baru tersedia pada 2021.

Obat Covid-19 sendiri belum ditemukan, dan masih menggunakan obat dari penyakit virus lain seperti malaria (klorokuin) atau ebola (remdesivir).

Baca Juga: Ditawar Bos Kelab Malam Berumur 70 Tahun, Dinar Candy Blak-blakan Cerita Dapat Iming-iming Mobil dan Rumah Mewah

"Saya pikir ide bahwa jika kita menutup sekolah dan menutup restoran selama beberapa minggu, kita menyelesaikan masalah (virus corona) dan kembali ke kehidupan normal, tapi bukan itu yang akan terjadi," kata Kucharski.

"Pesan utama yang tidak sampai ke banyak orang adalah berapa lama kita akan melakukan (physical distancing) ini."

Kucharski menjelaskan, alasan kita melakukan physical distancing adalah untuk mencegah jumlah penularan virus corona yang lebih meluas.

"Jika tidak melakukannya dengan sabar hingga tuntas, kita bisa memulai wabah baru kembali dan mengancam kesehatan masyarakat yang rentan seperti orangtua dan mereka yang punya riwayat sakit kronis."

Pemerintah juga diperingatkan agar tidak mengandalkan apa yang disebut herd immunity atau kekebalan kelompok.

Baca Juga: Positif Covid-19, Pasangan Lansia Ini Buat Dunia Berduka Ketika Tutup Usia Nyaris Bersamaan, Meninggal Bergandengan Tangan

Herd immunity adalah keadaan ketika sejumlah anggota kelompok tersebut (biasanya dalam persentase yang tinggi) memiliki imun dari sebuah penyakit, sehingga kemungkinan penyebaran virus dari orang ke orang dalam komunitas tersebut menjadi hampir tidak ada.

Meski demikian, herd immunity bisa jadi bukan jawaban atas pandemi virus corona.