Kabar Gembira untuk Masyarakat Indonesia, Meski Korban Masih Berjatuhan, Pakar Epidemiologi Ini Berani Sebut Wabah Virus Corona Akan Berakhir dalam Waktu Dekat, Tapi...

By Ratnaningtyas Winahyu, Senin, 6 April 2020 | 13:45 WIB
Pakar Epidemiologi UI mengungkap prediksi kapan wabah virus corona di Indonesia berakhir (Pixabay.com)

Nakita.id – Wabah virus corona masih menjadi momok bagi banyak negara di penjuru dunia.

Bagaimana tidak, hingga saat ini, korban demi korban masih terus berjatuhan entah sampai kapan.

Seperti yang terjadi di Indonesia, per Minggu (5/4/2020) malam, jumlah kasus positif virus corona kembali bertambah dan telah menyentuh angka 2.273 kasus.

Baca Juga: Satu Lagi Kabar Gembira untuk Semua, Ahli Akhirnya Temukan Metode Instan yang Dapat Menangkal Wabah Virus Corona, Apa Itu?

Meski wabah virus corona di Indonesia belum menemui titik terang, para ahli ternyata sudah memiliki prediksi kapan kasus ini akan berakhir, Moms.

Menurut Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Iwan Ariawan, wabah virus corona ini diperkirakan akan berakhir pada akhir Mei atau awal Juni.

Hal tersebut disampaikan Iwan Ariawan di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Minggu (5/4/2020) kemarin.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Pakar UI Tiba-tiba Peringatkan Gelombang Dua Virus Corona Dapat Terjadi di Indonesia Jika Hal Ini Tak Buru-buru Dilakukan

Dalam acara tersebut, Iwan mengatakan bahwa puncak Covid-19 diprediksi akan terjadi pada pertengahan April nanti.

"Pada model kami, jika pemerintah tidak melakukan apa-apa, jadi dalam skenario terburuk itu kita akan mencapai puncak dari epidemi corona pada pertengahan April," ujar Iwan.

Meski begitu, Iwan melihat hal tersebut tidak akan terjadi, karena menurutnya pemerintah sudah melakukan banyak hal terkait penanganan virus corona ini.

Baca Juga: Cara Membuat Masker Tisu Seperti Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah untuk Mencegah Penularan Virus Corona

"Tapi tentunya ini tidak akan terjadi, karena pemerintah sudah melakukan beberapa intervensi. Sebenarnya kami berharap kalau pemerintah melakukan intervensi yang baik itu puncaknya berkurang," jelasnya.

Apabila puncak tersebut berkurang, jumlah korban yang terinfeksi nantinya juga tidak akan sebanyak sekarang.

"Nanti baik terinfeksi maupun masuk ke rumah sakit itu tidak sebanyak kalau tidak dilakukan apa-apa," sambungnya.

Lebih lanjut, Iwan pun menjelaskan dari hasil penelitiannya puncak Covid-19 ini akan bergeser.

Baca Juga: Menilik Kembali Terawangan Wirang Birawa Sejak Awal Virus Corona Masuk ke Tanah Air, 99% Akurat?

"Kemudian, kalau dari model itu puncaknya juga akan bergeser, puncak ini bergeser itu lebih baik.

Karena memberikan kesempatan kita untuk bersiap-siap, karena yang mengkhawatirkan dari masalah epidemi Covid-19 adalah jumlah pasien yang nanti butuh perawatan di rumah sakit dan perlu perawatan intensif, ini yang akan membebani fasilitas kesehatan kita," jelasnya.

Ia mengatakan apabila pemerintah bisa menangani wabah ini dengan baik, maka Covid-19 di Indonesia diperkirakan akan usai pada akhir Mei atau awal Juni.

Baca Juga: Waspada! Mengurung Diri di Rumah Ternyata Tak Selalu Aman, Virus Corona Diam-diam Masih Bisa Menyebar di Dalam Rumah Lewat 3 Hal Sederhana Ini, Apa?

"Kalau dari model yang kami buat dilakukan intervensi yang baik, ini kasusnya akan berkurang di akhir Mei atau awal Juni. Tapi dengan catatan itu intervensinya dilakukan dengan intensif dan kita bisa menjaga penyebarannya," ucap Iwan.

Kendati demikian, Iwan mengkhawatirkan kebiasaan mudik yang dilakukan masyarakat Indonesia saat Ramadan dan Lebaran bisa memperluas penyebaran virus corona.

"Yang mengkhawatirkan itu ada bulan Ramadan, ada Lebaran di mana ada kebiasaan di kita di mudik, pulang kampung itu jadi sarana penyebaran Covid-19 ini," ungkapnya.

Wah, tahun ini jangan mudik dulu ya, Moms.

Baca Juga: Berhasil Melewati Pandemi, Mantan Pasien Positif Covid-19 Baru Tahu Terinfeksi Virus Corona Usai Dinyatakan Sembuh, Kok Bisa?