Peneliti Sebut Penderita Diabetes Lebih Rentan Terjangkit Covid-19, Ini Alasannya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 7 April 2020 | 17:11 WIB
Penderita diabetes berisiko tinggi mengalami Covid-19 (freepik)

Nakita.id - Virus corona semakin membuat masyarakat resah.

Hingga Selasa (7/4/2020), pemerintah Indonesia melaporkan adanya penambahan kasus di Indonesia.

Jumlah pasien bertambah menjadi 2.738 kasus, di mana 221 orang dinyatakan meninggal dunia dan 204 orang telah sembuh.

Tentu saja kenaikan data tersebut membuat masyarakat makin mawas diri.

Baca Juga: Sempat Gembar-Gembor 0 Kasus Covid-19, Kini Wuhan Kembali Waspada karena Ada Ratusan Orang Tanpa Gejala, Corona Datang Lagi?

Seiring bertambahnya jumlah pasien, berbagai penelitian terus dilakukan sebagai upaya pencegahan Covid-19.

Tak hanya untuk menemukan obat atau vaksinnya, upaya penelitian risiko juga terus dikembangkan di berbagai negara.

Meski mulai bermunculan berbagai vaksin di Indonesia dan seluruh dunia, akan tetapi hal tersebut belum terbukti menekan angka pertambahan pasien Covid-19.

Sebelumnya, telah disebutkan beberapa kondisi seseorang yang rentan terinfeksi virus corona.

Orang berusia lebih dari 50 tahun disebut sangat rentan terinfeksi virus corona.

Selain itu, penyakit bawaan lain juga disebut berisiko tinggi terpapar Covid-19.

Bahkan, belum lama ini sebuah penelitian membuktikan bila ada salah satu penyakit yang memiliki risiko terbesar mengalami Covid-19.

Yakni penyakit diabetes. Mengutip dari Healthline, seseorang yang menderita diabetes disebut berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi Covid-19.

Baca Juga: Peduli Covid-19, Didi Kempot Siap Bikin 'Ambyar' Sobat Ambyar Lewat Konser Amal dari Rumah

Itulah sebabnya di Amerika Serikat, 1 dari 10 orang yang menderita diabetes diminta mengisolasi diri dan menjaga jarak sosial lebih dini.

Mereka juga diminta untuk merawat diri sendiri jika merasa sakit.

Selain itu menurut American Association of Clinical Endocrinologists (AACE), penderita diabetes di usia 60 tahun ke atas bisa jadi mengalami pertambahan komplikasi penyakit lainnya saat menderita Covid-19.

"Studi terbaru menunjukkan bahwa di antara mereka yang dirawat di rumah sakit karena penyakit parah, 22,2 persen hingga 26,9% melaporkan hidup dengan diabetes," tulis peneliti, mengutip dari Healthline.

"Diabetes dan kadar glukosa tinggi dikaitkan dengan peningkatan komplikasi, gagal napas, dan kematian pada pasien rawat inap dengan Covid-19," tambahnya.

Risiko Penderita Diabetes Terhadap Covid-19

Penelitian tersebut berdasar pada lebih dari 72.000 kasus Covid-19 di Cina yang sudah terbukti.

Dalam Jurnal JAMA, ditemukan bila orang dengan penyakit diabetes memiliki kemungkinan tiga kali lebih akan menjumpai kematian saat terserang virus corona.

Sementara itu, ada penelitian lain yang belum terkonfirmasi karena Covid-19 terbilang virus baru yang langsung berkembang secata vepat.

Agar tak terserang virus corona, maka asisten dokter bersertifikat NCCPA di Endocrinology Associates di Scottsdale, Arizona, dan presiden American Society of Endocrine Physician Assistants yang bernama Ashlyn Smith memberi sarannya.

Baca Juga: Sempat Viral karena Buat Tiktok di Rumah Sakit, Satu Keluarga yang Menderita Virus Corona Ini Disorot Lagi, Begini Kondisinya Kini

"Pilihan terbaik adalah mendapatkan suplai insulin 90 hari jika memungkinkan. Yang terbaik adalah meminta isi ulang sesegera mungkin dan tidak menunggu sampai persediaan menurun," kata Ashlyn Smith.

"Di lokasi yang lebih darurat, penderita diabetes harusnya mendapat pasokan obat lebih lama yakni sekitar 30 hari tambahan," ujarnya.

Selain insulin, dokter juga mengimbau penderita diabetes untuk melakukan berbagai langkah mandiri, yakni rajin cuci tangan, mendisfeksi barang yang sering dipegang, dan memperhatikan jarak sosial serta mengisolasi diri.