Banjir Tangisan, Ratusan Pegawai Ramayana Depok Telan Pil Pahit Kena Imbas Virus Corona

By Diah Puspita Ningrum, Rabu, 8 April 2020 | 11:04 WIB
Ilustrasi PHK (Freepik.com)

Nakita.id - Adanya pandemi virus corona berdampak besar pada kehiudpan sosial dan ekonomi.

Semenjak kasus pertama Covid-19 diumumkan, pemerintah memang mulai membatasi kontak sosial publik.

Mulai dari anjuran kerja dari rumah, belajar di rumah, melakukan physical distancing, hingga melarang kerumunan.

Baca Juga: Bukan Kabar yang Mengenakkan, Miliuner Dunia Ini Beberkan Prediksi Wabah Virus Corona di Dunia Justru Tak Berakhir di Tahun 2020, Kok Bisa?

Namun, setelah satu bulan berjalan, dampak buruk penyebaran virus corona di Indonesia satu persatu mulai terasa.

Salah satunya adalah PHK atau pemutuskan hubungan kerja karena banyak unit usaha berhenti beroperasi.

Melansir dari laman Kompas.com, baru-baru ini yang menjadi perhatian publik adalah PHK ratusan karyawan di toko swalayan, Ramayana.

Tampak pada akun Instagram @undercover.id ratusan pegawai Ramayana di Depok menangis histeris ketika kehilangan pekerjaan mereka.

Sembari berpelukan dan terisak, mereka mengucap kata-kata perpisahan pada rekan kerja yang bernasib sama.

Karwayan Ramayana di Depok PHK massal

Menurut catatan Dinas Tenaga Kerja Kota Depok, Ramayana Depok menjadi perusahan pertama yang melakukan gelombang PHK.

Baca Juga: Hanya Ada 1 Kemampuan Janin Usia 2 Bulan, Perkembangan Lainnya Bisa Bikin Moms Tersenyum

Dijelaskan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok, Manto Jorghi bahwa PHK dilakukan karena kondisi keuangan perusahan sedang tidak baik.

"Benar (kondisi finansial Ramayana Depok) kurang begitu bagus (sebelum pandemi). Selama ini hanya bertahan dari subsidi pusat, ditambah situasi saat ini, kemudian diminta tutup, ya sudah, jadi di situ," jelas Manto.

"Ramayana yang sekira (punya) 24 cabang se-Jabodetabek memang ada rencana pengurangan yang saat ini sangat terpengaruh akibat Covid-19. Kan mereka malnya sudah tutup, yang buka hanya barang pokok yang di bawah. Itu enggak bisa menutupi operasional dan penggajian," jelas dia.

Manto sejauh ini mencatat ada 159 pegawai di Ramayana Depok yang harus kehilangan pekerjaan mereka.

Keputusan PHK tersebut diambil atas intruksi manajemen pusat, dengan mulanya menutup gerai toko selama 1-2 bulan sampai situasi membaik.

Baca Juga: Cerita Miris Dampak Covid-19, Sopir Taksi Online Ini Nekat Akhiri Hidupnya Usai Tak Mampu Bayar Cicilan Kredit

"Ini dampak dari corona, karena bisnis kami memang dari sales untuk penggajian karyawan."

"Akhirnya mungkin manajemen sudah memikirkan dengan matang karena sudah tidak mampu lagi menutup biaya," kata Nukmal Amdar, Store Manager Ramayana Depok pada Senin (6/4/2020).

"Karena keputusan manajemen, ya harus dijalankan. Proses (PHK) minggu ini. Kami sudah koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kota Depok," tambah dia.