Suarakan Anti Diskriminasi, Drama Musikal Ini Penuh Pesan Mendalam

By Finna Prima Handayani, Kamis, 26 April 2018 | 20:09 WIB
Dreamgirls, kisah perjuangan wanita melawan diskriminasi (Finna Prima Handayani)

Nakita.id - Diskriminasi merupakan sebuah isu sensitif yang masih sering dijumpai di beberapa tempat.

Tentunya tidak ada seorang pun yang menginginkan dirinya terdiskriminasi dari sebuah kelompok sosial.

Adanya diskriminasi bisa disebabkan karena faktor gender, perbedaan agama, suku, warna kulit, dan hal-hal lainnya.

Isu diskriminasi sudah ada sejak beberapa puluh tahun lalu, bahkan kasusnya lebih parah dibandingkan dengan yang terjadi saat ini.

BACA JUGA : Bukan Hanya Moms, Tapi Dads pun Wajib Lakukan Tugas Ini Dalam Keluarga

Salah satu contoh kasus diskriminasi yang ada di dunia yaitu terjadi di industri musik Amerika pada 1960 dan 1970.

Masyarakat Amerika umumnya berkulit putih, tetapi saat itu ada orang kulit hitam yang memiliki talenta luar biasa dalam bermusik.

Para musisi kulit hitam tersebut berjuang keras untuk tetap bisa mempertahankan eksistensi mereka di industri musik Amerika.

Dari kasus tersebut diangkat menjadi sebuah film yang berjudul 'Dreamgirls', dan saat ini akan dibuat versi drama musikalnya yang akan dipertunjukan pada Mei 2018.

BACA JUGA : Beberapa Bulan Kenal, Lelaki Ini Sebut Maia Estianty Sosok yang Sulit Ditaklukkan!

"Dreamgirls menggambarkan perjuangan para tokoh untuk mencapai mimpi mereka di tengah industri musik yang masih sarat dengan unsur patriarki dan diskriminasi," ujar Hans De Waal selaku sutradara pertunjukan 'Dreamgirls'.

Melalui kisah ini menurut Hans akan dibagikan kisah inspiratif Effie, Deena, dan Lorell yang berjuang meraih cita-cita dengan melawan pengharapan patriarkis mengenai peran, sifat, hingga penampilan seorang perempua.

Tak sekedar pertunjukan, tapi Hans bersama Jakarta Performing Arts Community (JPAC) membuat Dreamgirls sebagai sebuah pembangkit semangat untuk melawan segala bentuk kekerasan dan diskriminasi wanita di Indonesia.

Selain itu, Tunggal Pawestri selaku aktivis feminis Indonesia menambahkan jika dari kisah drama musikal ini bisa menjadi refleksi dari apa yang terjadi saat ini di masyarkat, yaitu betapa perempuan sangat gelisah menghadapi isu kekerasan yang sering sekali terjadi.

BACA JUGA : 4 Hal ini yang Bedakan Orang Kaya dan Kelas Menengah, Moms Perlu Tahu!

"Nah apa yang terjadi sekarang itu sudah lebih baik dibanding yang dahulu, karena sekarang sudah ada peraturan dan kebijakan yang lebih melindungi perempuan," ujar Tunggal.

Diakui Tunggal 50 tahun lalu, anak muda perempuan kulit hitam mereka berupaya menembus industri yang begitu didominasi pria dan kulit putih.

"Nah ini yang tentu saja kita bisa membayangka bahwa mereka bekerja keras membuktikan untuk sukses," pungkasnya.