Dilema Boleh Tidaknya Berhubungan Intim Saat Pandemi Corona, Dokter RSUD Garut Ini Berikan Penjelasan Secara Tegas

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 12 April 2020 | 17:35 WIB
ilustrasi hubungan intim (Freepix)

Nakita.id - Pandemi virus corona masih menjadi momok menakutkan untuk seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Ketika berita ini ditulis, kasus Covid-19 di Tanah Air meroket ke angka 4.241 dengan jumlah meninggal dunia 373 orang, dan sembuh 349 orang.

Seperti kita tahu, virus corona ini bisa menular melalui air lendir atau droplet.

Baca Juga: Niat Hati Review Produk Restoran Sang Ayah, Betrand Peto Justru Jadi Bulan-Bulanan Wargnet Hingga Ruben Onsu Turun Tangan, Ada Apa?

Hal inilah yang membuat banyak orang bertanya-tanya apakah aman melakukan hubungan suami istri saat pandemi?

Dokter RSUD Garut ini punya jawaban berbeda dari pendapat yang menilai hubungan intim dapat meningkatkan imun tubuh.

Ya, sempat muncul pendapat yang menilai bahwa seks sekali atau dua kali seminggu akan meningkatkan imun.

Yang tentu saja baik untuk memerangi virus corona.

Namun tentu ada syarat yang harus dipenuhi sebelum memutuskan untuk berhubungan intim.

dr. Hj. Een Suryani punya pandangannya sendiri.

Mengutip GridHealth, dr. Een menilai bahwa physical distancing (jaga jarak) harus dilakukan di mana pun termasuk ranjang.

"Melakukan hubungan suami istri bagi siapapun tidak boleh, di saat menerapkan social distancing," ujarnya seperti pada Kamis (09/04).

Baca Juga: Masih Akur Setelah 8 Tahun Cerai, Pengakuan Tak Terduga Deddy Corbuzier Ini Bikin Sang Mantan Istri Gemas, 'Ih Masih Merhatiin Ya'

Ia meminta agar pasangan melakukan imbauan yang telah diberikan seperti jaga jarak, cuci tangan, dan di rumah saja.

Pandangan dokter Een ini bertolak belakang dengan sebuah studi yang dikutip oleh On Health.

Menurut studi tersebut, orang yang berhubungan seks sekali atau dua kali per minggu memiliki tingkat imunoglobulin A (IgA) tertinggi dalam air liur mereka.

IgA adalah molekul kekebalan yang membantu melindungi tubuh terhadap penyakit seperti flu.

Studi itu juga melihat bahwa orang yang berhubungan seks sekali, dua kali dalam seminggu memiliki saliva IgA lebih tinggi dibanding mereka yang tidak aktif atau terlalu sering melakukan seks.

Namun, syaratnya, kedua pasangan harus membuktikan bahwa tidak ada yang terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Padahal Bertahun-tahun Tinggal Serumah, Nagita Slavina Dibuat Geram dengan Tingkah Laku Adik Raffi Ahmad, 'Ih Kesal Ya'

Jika bersikeras ingin melakukan hubungan, dr. Alex Marble dari Mayo Clinic menyarankan doggy style dan hindari menyentuh alat kelamin.

"Jika kalian saling menyentuh alat kelamin satu sama lain, kemungkinan besar kalian akan berciuman pada saat yang bersamaan - dan kami tahu virusnya melewati air liur," ujarnya.

(Artikel ini sudah tayang di Nova.id dengan judul: Pro Kontra Hubungan Intim Saat Pandemi, Dokter RSUD Garut Ini Sarankan Stop Lakukan Seks untuk Keselamatan Bersama)