Sebelum Memilih Jenis Anestesi Saat Sesar, Moms Perlu Perhatikan Ini

By Fadhila Auliya Widiaputri, Kamis, 21 Desember 2017 | 18:24 WIB
Pada kondisi tertentu, Moms yang akan melahirkan dengan cara sesar dapat memilih jenis anestesi yang diinginkan ()

Padahal menggendong dan menyusui di awal kehidupan bayi memiliki sejumlah manfaat yang baik untuk ibu dan bayinya seperti membantu mengeluarkan hormone oksitosin atau hormon cinta pada ibu sehingga mampu membantu pemulihan pasca melahirkan.

Baca juga: Gagal Jalani Operasi, Seorang Perempuan Malah Menerima Kabar Bahagia Ini

Berbeda nih Moms dengan anestesi neuraksial atau yang biasanya dikenal dengan bius setengah badan.

Pada jenis anestesi ini, Moms hanya tidak bisa merasakan sakit atau mati rasa di daerah pinggul ke bawah.

Dengan begitu Moms bisa langsung menggendong dan menyusui bayi setelah ia lahir.

Untuk sebagian Moms, kedua jenis anestesi ini bisa menjadi pilihan.

Misalnya, jika Moms hamil dengan kondisi normal atau tidak ada penyakit bawaan dan kelainan tulang belakang, Moms bisa memiliki pilihan untuk anestesi umum atau anestesi neuraksial.

“Tetapi untuk ibu hamil dengan gangguan tulang belakang, gangguan pembekuan darah akibat penyakit tertentu atau obat pengecer darah, gangguan pada area kulit tempat penyuntikan anestesi setengah badan, alesgi terhadap obat alergi setengah badan, atau perlu tindakan pembiusan yang cepat akibat adanya gawat janin, maka ibu tersebut harus melakukan anastesi umum,” jelas dr. Pryambodho, SpAn-KAR saat ditemui Nakita.grid.id di kawasan M.H Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat.

Baca juga: Cepat Pulih Usai Persalinan Operasi Sesar,Ini Rahasia Oki Setiana Dewi

Namun tenang Moms, kedua jenis anestesi ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Sebelum memberikan anestesi, dokter pun pasti akan memberikan Moms tentang kelebihan dan kekurangan dari masing-masing anestesi.

"Tidak ada tindakan medik yang tidak memiliki resiko.

Oleh karena itu sebelum mengambil tindakan, kami para dokter tentu akan memberikan edukasi pada pasien terlebih dahulu untuk masing-masing anestesi.

Agar keselamatan dan kenyamanan pasien selama proses operasi tetap terjaga," ujar dr. Pryambodho, SpAn-KAR.