Ngeyel Tak Ikuti Imbauan Pemerintah, Seluruh Pengunjung Warung Mendadak 'Kocar-Kacir' Saat Tahu Hasil Rapid Test 2 Pengunjung Lainnya

By Gabriela Stefani, Selasa, 21 April 2020 | 20:50 WIB
Salah seorang pengunjung cafe dibawa tenaga medis setelah dinyatakan positif pada rapid test (surya.co.id/Luhur Pambudi)

Nakita.id - Beberapa waktu lalu pemerintah menyediakan ribuan alat rapid test untuk mendeteksi dini virus corona.

Tenaga kesehatan pun diketahui menjalaninya dengan mendatangi beberapa tempat dan melakukan rapid test on the spot.

Salah satu kota yang menjalaninya yaitu Surabaya.

Baca Juga: Baru Sebulan Melahirkan Putra Keduanya, Melody Prima Curhat Susahnya Jadi Seorang Ibu Dua Anak, Kenapa?

Saat itu Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Jatim bersama Tim Medis RS Bhayangkara Surabaya HS Samsoeri Mertojoso melakukan pengetesan virus corona di sebuah tempat.

Saat itu anggota tim medis RS Bhayangkara Surabaya melakukan rapid test on the spot pada dua lokasi yang kerap dijadikan tempat berkumpul warga.

Tempat pertama yang dilakukan rapid test yaitu warung kopi di Jalan Raya Gunungsari I, Wonokromo, Surabaya.

Sementara tempat kedua yang menjadi sasaran yaitu sebuah cafe yang berlokasi di Jalan Karah, Jambangan, Surabaya.

Saat pemeriksaan di tempat pertama, rupanya salah satu pengunjung mendapati hasil pemeriksaan yang positif.

Kemudian di tempat kedua pun juga ditemukan pengunjung yang mendapati hasil positif.

Baik di tempat pertama ataupun kedua, seluruh pengungjung langsung bubar ketika mengetahui ada orang sekitarnya yang berpeluang miliki virus corona di tubuhnya. 

Menurut penuturan Kepala Biro Operasional Polda Jatim, Kombes Pol Muhammad Firman bahwa kedua orang tersebut langsung diboyong menggunakan ambulans menuju RS Bhayangkara.

 

Baca Juga: Ikut-ikutan 'Brush Challenge yang Sedang Viral, Aksi Meldi Justru Panen Cibiran Gara-gara Menjawab Tantangan Dengan Cara Ini

"Mereka berdua dibawa oleh Bidokkes Polda Jatim ke RS Bhayangkara. (Konfirmasi hasil pemeriksaan) gugus tugas (percepatan penangangan Covid-19)," ujar Firman yang dikutip dari surya.co.id pada Selasa (14/4/2020).

Firman menyatakan bahwa kegiatan rapid test on the spot memang dipetakan untuk dilakukan di lokasi yang kerap dijadikan tempat berkumpul.

"Mengapa kami mengambil daerah ini karena kami melihat penyebarannya kami sudah peta kan ini merupakan daerah yang rawan untuk penyebaran," jelasnya.

Setelah dinyatakan positif, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan bahwa akan melakukan serangkaian protokol pencegahan covid-19 yang sudah ditetapkan.

Salah satu protokolnya yaitu penyemprotan cairan disinfektak pada area yang sempat ditempati orang tersebut.

"Tadi kami sudah melakukan penyemprotan semuanya," ujar Trunoyudo.

Kedua orang yang menunjukkan hasil positif tersebut kemudian akan dilakukan tes lanjutan untuk mendapatkan hasil yang pasti.

"Tapi ini masih metode rapid tes, nanti akan didalami lagi melalui RS rujukan," terangnya.

 

Baca Juga: Bukan Kabar Enak Didengar, Semua Provinsi di Indonesia Kini Resmi Dinyatakan Terpapar Virus Corona, Kasus Terbanyak Berada di 10 Wilayah Ini

Melihat fenomena masyarakat yang masih nekat berkumpul di tengah pandemi, Truyudo mengimbau agar patuhi protokol pencegahan covid-19 yang telah disosialisasikan.

"Pertama, masyarakat harus patuh terhadap penanganan tentang Covid-19. Kedua adalah disiplin," ujarnya.

"Ketiga kita harus saling mengingatkan untuk melawan ini semua physical distancing tetap menjadi prinsip yang utama dan paling dasar dan bisa dilakukan oleh semuanya," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di GridHITS.id dengan judul "Ngeyel Tetap Nongkrong di Tengah Pandemi, Seluruh Pengunjung Langsung Bubar Saat 2 Pengunjung Dinyatakan Positif Corona"