Kembali Dapat Kabar Gembira di Tengah Pandemi Corona, Profesor Asal Indonesia Ini Umumkan Plasma Darah Diklaim Bisa Sembuhkan Total Pasien Covid-19

By Yosa Shinta Dewi, Sabtu, 18 April 2020 | 11:30 WIB
Ilustrasi virus corona (Freepik.com)

Nakita.id - Di tengah situasi pandemi virus corona di Indonesia, Palang Merah Indonesia (PMI) mengabarkan bahwa pasokan darah mengalami penurunan.

Padahal, saat ini disebutkan banyak pasien positif Covid-19 yang membutuhkan donor darah.

Terutama bagi pasien yang sudah memiliki riwayat penyakit sebelumnya.

Seperti pasien positif Covid-19 dengan riwayat penyakit kelainan darah maupun kelainan ginjal.

Baca Juga: Agar Tak Bosan dan Bisa Cegah Covid-19, Ajak Si Kecil Beres-Beres Rumah demi Isi #FamilyQuality Saat PSBB

Baca Juga: Terungkap Kronologi 46 Tenaga Medis RS Kariadi Bisa Terinfeksi Virus Corona: 'Pesan Kami, Mohon Hati-hati'

Saat ini, sederet ahli memang sedang mengembangkan penelitian untuk obat dan vaksin Covid-19.

Berkaitan dengan hal itu, ilmuwan juga mengembangkan plasma darah untuk melawan virus corona.

Mengenai pengembangan plasma darah untuk menangkal penularan Covid-19, Direktur Lembaga Molekuler Eijkmen pun memaparkan soal tersebut.

Baca Juga: Vicky Prasetyo Beberkan Strategi Dini Harinya dalam 'Mengikat' Wanita, Luna Maya: 'Gila Gue Belajar Banyak Dari Lo'

"Ya, gagasannya adalah bahwa diketahui dalam darah pasien yang sudah sembuh dari virus corona ini mengandung antibodi yang dapat mengeliminasi virus.

"Jadi, dia sembuh karena salah satunya adalah keberhasilan tubuhnya mengeliminasi virus," jelas Profesor Amin Soebandrio dikutip dari kanal YouTube 'Official iNews' (17/4/2020).

"Nah, antibodi yang dalam tubuhnya itu dipergunakan untuk membantu pasien lainnya dalam keadaan berat tentunya yang membutuhkan pengobatan, karena belum ada pengobatan antivirus spesifik ataupun vaksin yang spesifik," tukas Amin Soebandrio.

Dengan plasma darah pasien positif corona yang sembuh tersebut diharapkan jadi secercah harapan untuk melawan pandemi virus corona.

Baca Juga: Rumah Sakit Darurat Ditutup Hingga Status Lockdown Dicabut, Wuhan Tiba-Tiba Beberkan Data Kasus Covid-19 yang Sebenarnya, Ribuan Kasus Kematian Bertambah, Kok Bisa?

"Sehingga diharapkan plasma yang mengandung antibodi itu bisa membantu mengeliminasi virus yang ada dalam tubuh si pasien yang masih sakit itu," sambungnya.

Amin Soebandrio juga memaparkan proses yang akan dilakukan untuk mengambil plasma darah.

"Jadi, mereka yang sudah sembuh bersedia mendonorkan plasmanya, maka oleh PMI akan diproses diambil darahnya, plasmanya akan diambil kemudian celnya akan dikembalikan ke tubuh si pasien lagi dengan alat khusus.

"Atau bisa diambil darahnya secara keseluruhan, kemudian plasmanya dipisahkan dan plasma itu akan diuji dulu, tidak mengandung virus, dia memiliki antibodi yang cukup.

Baca Juga: 1 Tahun Putus dari Tatjana Saphira, Herjunot Ali Baru Ungkap Penyebab Tak Bawa Aktris Itu ke Pelaminan: 'Kasian Dia'

"Nah, apabila nanti udah dinyatakan aman, plasma itu akan diberikan kepada pasien, itu pasien juga harus diseleksi oleh dokter yang merawat, apabila memang dibutuhkan dan juga cocok dengan plasma donor," jelas Amin.

Mengenai kapan akan dilaksanakannya langkah tersebut, Amin Soebandrio mengatakan harus melalui tahap uji coba dahulu.

"Jadi plasma yang akan diambil dari donor itu harus melalui pengujian dulu dan itu bisa makan waktu sekitar 2-3 minggu.

"Setelah itu baru bisa diberikan pada pasien," jelas Profesor Amin Soebandrio.

Baca Juga: Luna Maya Sempat Dituduh Pelakor Rumah Tangga Ariel NOAH, Sarah Amalia Beri Pembelaan: 'Itu Tidak Benar'