Siap-siap Mengelus Dada, Para Ahli Bocorkan Vaksin untuk Selamatkan Umat Manusia dari Corona Tidak Akan Tersedia Sampai Pertengahan Tahun 2021

By Riska Yulyana Damayanti, Sabtu, 18 April 2020 | 18:00 WIB
Ilustrasi virus corona (Freepik.com)

Nakita.id - Banyak ahli dari berbagai belahan dunia mencoba mengembangkan vaksin untuk menangkal virus corona.

Beberapa negara telah memulai uji coba vaksin yang telah mereka temukan.

Bahkan ahli dari Indonesia juga tak mau kalah untuk mencari obat yang bisa menjadi penangkal virus corona tersebut.

Sebelumnya, sekelompok peneliti dari Universitas Airlangga (UNAIR) mengkalim telah menemukan senyawa yang diduga bisa menjadi obat untuk menyembuhkan pasien Covid-19.

Baca Juga: Ingin Buktikan Kejamnya Covid-19, Cara Bupati Boltim Keliling Bawa Peti Mati untuk Sosialisai Ternyata Ampuh, Warganet: 'Inilah Jubir Corona Terbaik'

Namun menurut mereka masih ada berapa tahap lagi yang harus dilakukan untuk bisa membuktikan apakah benar senyawa yang dimaksud bisa menjadi obat pennagkal virus corona.

Lalu, kapan kira-kira vaksin untuk virus corona bisa dugunakan dan diproduksi massal?

Melansir dari Mirror.co.uk (17/4/2020), para ilmuwan dari Universitas Oxford mengatakan mereka yakin dapat memiliki vaksin yang tersedia pada bulan September.

Baca Juga: Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Sebagian Warga Depok Harus Menderita Jadi Korban Bencana di Tengah Serangan Virus Corona, 'Jarang Hujan, Banjir Datang'

Namun hal tersebut dipatahkan oleh Sekretaris Bisnis, Alok Sharma. Menurutnya mustahil jika ada hasil yang cepat untuk mengakhiri pandemi ini.

Beberapa ilmuan bersama dengan GlaxoSmithKline Plc dan Sanofi SA, pada awal pekan ini mengatakan mereka akan mengembangkan vaksin, memperkirakan vaksin tidak akan tersedia sampai babak kedua tahun 2021.

Di masa lalu, perlu hingga 10 tahun untuk vaksin diuji dan dilisensikan.

Baca Juga: Belum Sempat Balik Modal Usai Cuti Liburan ke Luar Negeri, Raffi Ahmad Nekat Rogoh Tabungan Demi Bayarkan THR Pekerjanya, 'yang Penting Karyawan Sejahtera Dulu'

Sedangkan di AS, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) mengatakan 18 bulan adalah target yang realistis.

Anthony Fauci berkata, "vaksin yang Anda buat dan mulai uji dalam setahun bukanlah vaksin yang bisa digunakan."

Hal serupa juga diungkapkan oleh Bill Gates.

Baca Juga: Kabar Baik Soal Dampak Besar Karantina Selama Pandemi Covid-19 Bagi Keluarga, Anak dan Pasangan

"Sebaiknya vaksin dibuat untuk tersedia lebih cepat, 18 bulan adalah waktu yang tepat," katanya.

Marian Wentworth, presiden dan CEO Ilmu Manajemen untuk Kesehatan, mengatakan, "jadinya vaksin benar-benar tergantung pada apa yang Anda maksud dengan 'memiliki vaksin'.

"Jika Anda setuju vaksin yang dimaksud adalah untuk penggunaan massal, memungkinkan untuk menyelematkan hidup kita, maka 12 hingga 18 bulan mungkin benar."

Baca Juga: Belum Sempat Balik Modal Usai Cuti Liburan ke Luar Negeri, Raffi Ahmad Nekat Rogoh Tabungan Demi Bayarkan THR Pekerjanya, 'yang Penting Karyawan Sejahtera Dulu'

Kita doakan semoga vaksin untuk virus corona bisa segera diproduksi massal ya.

Selagi menunggu vaksin dan obat untuk virus corona, mari jaga kesehatan, kebersihan dan jangan lupa untuk menjaga jarak dengan orang lain ya, Moms.