Lahirkan Bayi Kembar Namun Ibu Muda Ini Meninggal Dunia Terkonfirmasi Positif Corona

By Ela Aprilia Putriningtyas, Minggu, 19 April 2020 | 10:30 WIB
Ilustrasi virus corona. (Freepik.com)

Nakita.id - Dahsyatnya serangan virus Covid-19 masih mengancam dunia.

Kejadian itu juga menimpa negara-negara di Asia, tak terkecuali Indonesia.

Bahkan pada saat berita ini ditulis, di Indonesia jumlah pasien positif corona juga sudah sentuh angka enam ribu lebih.

Baca Juga: Bawang Putih Digembar-Gemborkan Dapat Tangkal Wabah Virus Corona, Begini Penjelasan Sebenarnya Menurut WHO

Di Cianjur ada seorang pasien meninggal terkonfirmasi positif karena Covid-19. dr Yusman Faisal dari Dinkes Cianjur selaku juru bicara Covid-19 Kabupaten Cianjur, terima data tersebut pada Sabtu (18/4/2020), pukul 12.00 WIB.

Baca Juga: Cuma Hanya Makan Tahu dan Tempe Setiap Hari, Badan Perempuan Bule Ini Berubah Drastis "Hari ini terkonfirmasi Covid-19 positif satu orang meninggal dunia," ujar Yusman melalui sambungan telepon. Sebelumnya masih nol kasus, Yusman mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah Cianjur akan berubah menjadi zona kuning atau merah dengan adanya kasus baru ini. "Saya belum bisa menyimpulkan hal ini, mungkin pimpinan daerah yang berwenang," kata Yusman.

Lahirkan Anak Kembar Pasien positif Covid-19 asal Cianjur adalah ibu muda yang baru melahirkan anak kembar atas nama Ny MM (26) asal Kecamatan Cijati, Kabupaten Cianjur dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga. "Pada (30/3/2020) yang bersangkutan berobat ke puskesmas wilayah setempat, ia lalu dirujuk ke RSUD Sayang Cianjur dan melahirkan dua orang bayi kembar laki-laki," ujar Yusman melalui sambungan telepon. Yusman pun beberkan riwayat kesehatan MM, pada 4 April sempat dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah.

Baca Juga: Ternyata Tak Hanya Berpengaruh pada Diri Sendiri, Risiko Berpuasa Bagi Ibu Menyusui Juga Dapat Berdampak Pada Si Kecil "Kemudian ia mengalami sesak nafas dan belum mau berobat, lantas pada 6 April ia ke puskesmas, setelah menjalani pemeriksaan rapid tes maka Ny MM dirujuk ke Cimacan, tim medis langsung menangani lalu mengambil sampel dahak ke labkesda provinsi Jabar," ujar Yusman. Sehari kemudian pasien meninggal dan jenazahnya diperlakukan dengan standart infeksius dan diantar ambulans.

Baca Juga: Mengerti Ryan Delon Punya Maksud Terselubung Minta Tambah Momongan, Jawaban Ketus Sharena Buat Warganet Bergidik: 'Ngilu' "Hasil tes artificial baru keluar pada 17 April dan Ny M dinyatakan positif Covid-19," katanya. Sebelumnya, seorang bayi yang baru lahir asal Cianjur menjadi pasien dengan pengawasan (PDP). Hingga saat ini total PDP di Cianjur berjumlah 16 orang. Selesai 10 orang, empat di antaranya meninggal dunia.

Satgas Covid-19 Kabupaten Cianjur dr Yusman Faisal, mengatakan kronologis sampai seorang bayi masuk menjadi pasien PDP berawal saat seorang ibu warga Cijati melahirkan bayi kembar laki-laki. "Ibu M pada tanggal 30 Maret dirujuk oleh Puskesmas Bojonglarang Cijati ke RSUD Cimacan, lalu pada 31 Maret ia melahirkan dua orang putra dengan proses kelahiran normal," ujar Yusman melalui sambungan telepon, Sabtu (11/4/2020).

Baca Juga: Alhamdulillah, Vebby Palwinta Sah Jadi Istri Razi Bawazier, Potret Tampan Suaminya Jadi Sorotan hingga Dikira Raja Salman Yusman mengatakan, beberapa hari kemudian sang ibu mengeluhkan sesak napas. "Pihak Puskesmas pada tanggal 6 April kembali merujuk sang ibu ke RSUD Cimacan," katanya. Sehari kemudian pada 7 April sekitar pukul 07.15 WIB ibu bayi kembar itu meninggal dunia.

Baca Juga: Ingin Buktikan Kejamnya Covid-19, Cara Bupati Boltim Keliling Bawa Peti Mati untuk Sosialisai Ternyata Ampuh, Warganet: 'Inilah Jubir Corona Terbaik' "Sehari kemudian pada tanggal 8, salah satu anaknya juga terlihat ada keluhan sesak, ia lalu dirujuk kembali ke RSUD Cimacan, namun dalam perjalanan bayi tersebut meninggal dunia," katanya. Sebelumnya keduanya telah menjalani rapid tes dan hasilnya negatif. Kini bayi almarhumah M yang satunya lagi dirujuk ke RSHS Bandung.