Berita Baik dari Pemerintah di Tengah Corona, Muncul Kabar Soal Peternak Ayam yang Akan Dapatkan Keuntungan, Apa?

By Riska Yulyana Damayanti, Sabtu, 18 April 2020 | 20:30 WIB
Ilustrasi virus corona. (Freepik.com)

Nakita.id - Munculnya virus corona di Indonesia memberikan dampak bagi kehidupan sosial dan ekonomi.

Banyak pengusaha yang harus gulung tikar lantaran usahanya tak berjalan lancar seperti sebelum pandemi.

Bahkan, peternak ayam ikut mengeluhkan adanya penurunan harga ayam.

Namun, muncul isu pemerintah siap membeli ayam dari para peternak, Moms.

Baca Juga: Kisah Pilu di Tengah Wabah Corona, 3 Pasien Ini Meninggal Dunia Usai Dinyatakan Sembuh dari Covid-19 dan Berkumpul Bersama Keluarga

Merebaknya Covid-19 di Jawa Timur menjadi sebab anjloknya harga ayam sehingga berdampak terhadap pendapatan peternak ayam lokal.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Wemmy Niamawati mengatakan, pemerintah siap membeli ayam peternak rakyat.

"Pemerintah akan memfasilitasi pembelian ayam dari peternak terdampak Covid-19. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban peternak dari dampak Covid-19," kata Wemmy dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (18/4/2020).

Hal itu disampaikannya sebagai tindak lanjut informasi adanya peternak di Madiun yang membagikan ayam hidup ke masyarakat akibat anjloknya harga ayam ras broiler.

Baca Juga: Beri Secercah Harapan, Profesor Vaksionologi Yakin Vaksin untuk Virus Corona Segera Tersedia di Bulan September, Tapi...

Berdasarkan pantauan petugas Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, harga ayam merosot hingga Rp 6.000 per kilogram.

Wemmy menegaskan, saat ini Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan pihak terkait untuk mengatasi permasalahan harga ayam hidup di peternak.

Mengatasi hal itu, Kementan maupun Provinsi Jawa Timur melakukan berbagai terobosan.

Baca Juga: Bak Mengambil Kesempatan dalam Kesempitan, Sekomplotan Pria Nekat Lancarkan Aksi Kriminal Ini di Tengah Wabah Virus Corona, Polisi: ‘Sasarannya Bukan Lagi Rumah Warga’

Salah satunya dengan berkolaborasi bersama e-commerce pertanian, seperti Tanihub, dan juga perusahaan transportasi online guna meningkatkan penjualan.

"Penyebab rendahnya harga ayam pedaging di tingkat peternak, akibat kelebihan pasokan karena menurunnya permintaan pasar terkait wabah Covid-19 ini," jelas Wemmy.

Pasokan yang berlebih juga diperberat dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga terjadi gangguan dalam distribusi ke Jabodetabek.

Baca Juga: Menyandang Status Janda di Umur 20 Tahun, Dewi Perssik Mengaku Alami Nasib Malang yang Tak Terduga, 'Panggung Dibakar Semua'

Hal yang sama juga terjadi pada provinsi sentra ayam lainnya seperti Jawa Barat, Banten dan Jawa Tengah.

Wemmy mengatakan, berdasarkan informasi petugas Pelayanan Informasi Pasar (PIP) di Madiun, harga ayam hidup menyentuh angka Rp 10.000 per kilogram di kandang peternak.

Sementara itu, di konsumen sekitar Rp 23.000 per kilogram. Hal ini menunjukkan bahwa pedagang masih menerima margin keuntungan yang cukup besar.

Baca Juga: Umi Kalsum Bagikan Potret Ayu Ting Ting Promo Makanan Pakai Baju Kelewat Seksi, Netizen Tak Habis Pikir: 'Anaknya Bajunya Kayak Gitu Diupload'

Menurut Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2020 tentang harga acuan pembelian di tingkat petani dan harga acuan penjualan di tingkat konsumen, seharusnya harga batas pembelian daging ayam ras di tingkat peternak adalah Rp 19.000 per kilogram, sedangkan di tingkat konsumen sebesar Rp 21.000 per kilogram.

"Saya menghimbau di masa pandemi Covid-19 ini, pedagang juga punya empati pada peternak. Belilah dengan harga yang layak. Jangan mengambil margin yang berlebihan," ujarnya.

Ia pun menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam. Segala upaya untuk menyelamatkan peternak kecil sedang dilakukan.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Ayam Anjlok, Pemerintah Siap Beli Ayam Peternak Rakyat di Jatim")