Lebih 6000 Nyawa Melayang Dalam Waktu 15 Hari karena Virus Corona, Daerah Ini Harus Biarkan Mayat-mayat Bergeletakan di Jalan Raya dan Ruang Umum

By Rachel Anastasia Agustina, Kamis, 23 April 2020 | 15:05 WIB
Ilustrasi virus corona (Freepik.com)

Nakita.id - Wabah Covid-19 atau virus corona kini tengah menjadi sorotan semua publik, baik masyarakat atau pun pemerintahan.

Bagaimana tidak, virus yang satu ini sudah menginfeksi jutaan orang diseluruh dunia dengan ribuan pasien meninggal.

Seperti kisah dari negara yang satu ini, terlalu banyak yang terinfeksi mereka pun sampai tak bisa menanganinya lagi.

Layanan kesehatan setempat lumpuh karena pandemi dan banyak pasien dengan kondisi kesehatan lainnya tidak dapat mendapatkan layanan kesehatan yang seharusnya.

Baca Juga: Disampaikan Langsung oleh Presiden Joko Widodo, Ini Sederet Jurus Jitu Pemerintah untuk Atasi Imbas Negatif Virus Corona, Apa Saja?

Guayaquil, kota mayat

"Kami sudah melihat orang meninggal di mobil, di ambulans, di rumahnya, di jalanan," kata Katty Mejía, seorang pekerja di rumah duka di Guayaquil, ibu kota negara bagian dan kota terbesar di Ekuador, menyadur dari BBC.

"Salah satu alasan mereka tidak dirawat di rumah sakit karena alasan kekurangan tempat tidur. Jika mereka ke klinik swasta, mereka harus membayar dan tidak semua orang punya uang," sambungnya.

Dalam masa pandemi di kota dengan populasi 2,5 juta penduduk itu, rumah duka kewalahan, bahkan sebagian harus tutup sementara karena pekerjanya ketakutan terjangkit virus.

Baca Juga: Hidupnya Berubah Drastis Setelah Menolak Poligami dan Minta Cerai, Sekarang Artis Senior Ini Hidup Bergelimang Harta di Rumah Mewah dengan Suami Baru