Jadi Andalan Buka Puasa, Kebiasaan Minum Kolak Saat Buka Puasa Ternyata Bahaya, Ini Penjelasannya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 28 April 2020 | 17:25 WIB
ilustrasi kolak ()

Nakita.id - Saat buka puasa, umat Muslim pasti ingin melegakan tenggorokan dengan konsumsi minuman yang menyegarkan.

Salah satu minuman andalan saat buka puasa yang juga identik yakni kolak.

Tak hanya nikmat, kolak sangat mudah dibuat dan bahan-bahannya pun murah.

Baca Juga: Jaga Dapur Tetap Ngebul di Tengah Wabah Corona, Pinkan Mambo Rela Banting Setir Jual Pisang Goreng hingga Kolak Ubi

Kompas.com mencoba menanyakan hal tersebut kepada DR dr. Samuel Oetoro, MS SpGK (K), Spesialis Gizi Klinik di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi.

Pihaknya menjelaskan, kolak kurang baik apabila dikonsumsi sebagai makanan pembuka saat berbuka puasa.

Biasanya, isian kolak antara lain buah pisang, kolang-kaling, dan ubi.

Meski demikian, rupanya minum kolak saat buka puasa kurang baik lho, Moms.

Tak hanya kolak, meminum teh manis atau sirup sebenarnya juga tidak baik untuk dilakukan.

"Itu gula darah naiknya cepat. Tapi nggak ada seratnya jadi jelek," terangnya kepada Kompas.com Senin (27/4/2020).

Saat gula darah cepat naik, maka hormon insulin dirangsang terus-menerus sehingga berisiko membuat seseorang mudah terkena diabetes.

Alasan kedua, ia menyampaikan, pada kolak terdapat kandungan santan yang kurang baik apabila dikonsumsi saat berbuka termasuk saat sahur.

"Kalau puasa perut kan istirahat, kemudian lambung masuk santan itu bisa timbul mual atau muntah," ujar dia.

Baca Juga: Selain Jadi Menu Berbuka yang Gampang, Resep Ramuan Antivirus Corona Ini Bisa Jaga Imunitas Selama Ramadan

Meski demikian, ia mengatakan jika ingin makan kolak, boleh saja dilakukan asal hanya sesekali.

Minuman yang tepat untuk buka puasa

Lebih lanjut ia menyampaikan, minuman yang paling pas untuk diminum saat berbuka adalah jus buah yang berasal dari buah yang memiliki rasa manis dan segar tanpa ditambah gula pasir.

"Jus buah yang manis tapi dijus bukan diblender," terang dia. Ia menjelaskan, jus cepat untuk diserap dan menaikkan kadar gula.

Selain itu, pada jus buah yang masuk adalah gula fruktosa bukan gula pasir sehingga insulin tidak banyak dirangsang.

Selain jus, kurma menurutnya juga baik dikonsumsi saat berbuka.

"Atau pakai kurma. Kurma fruktosanya tinggi, kalau fruktosa tinggi itu tak merangsang insulin dan kurma ada serat juga," jelas dia.

Baca Juga: #FamilyQuality Saat PSBB, Ajak Si Kecil Masak Untuk Siapkan Menu Buka Puasa Ternyata Punya Segudang Manfaat

Selanjutnya, apabila sudah berbuka dengan jus atau kurma, maka seseorang dapat menunda makan besar dengan melakukan aktivitas salat Maghrib terlebih dahulu.

"Pada waktu gula darah udah naik, lemes ilang kan. Dia salat Maghrib dahulu baru berbuka makan besar," terangnya.

Ada pun untuk menu makan besar saat berbuka menurutnya bisa mengkonsumsi makan besar dengan gizi seimbang.

"Untuk buka, lengkap pakai nasi, karbohidrat. Tapi yang tingi serat seperti nasi merah. Lalu ada ikan, sayur, ayam dan buah," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Baikkah Makan Kolak Saat Buka Puasa? Ini Penjelasannya