Mengejutkan, Ahli Bongkar Alasan Mengapa DKI Jakarta Punya Kasus Terparah Covid-19 dengan Angka Kematian Tertinggi

By Diah Puspita Ningrum, Jumat, 1 Mei 2020 | 11:05 WIB
Ilustrasi virus corona (Freepik.com)

Nakita.id - Sejak muncul tiga bulan lalu, angka terkonfirmasi virus corona di Indonesia setiap hari mengalami penambahan.

Saat berita ini ditulis, tercatat sudah ada 10.118 kasus positif Covid-19 dengan jumlah sembuh 1.522 orang dan meninggal dunia 792 orang.

DKI Jakarta menjadi wilayah dengan jumlah kasus virus corona terbanyak dengan 4.175 orang.

Baca Juga: Videonya Viral, Pasien Positif Covid-19 NTB Mengamuk Tolak Diisolasi Sampai Nekat Masih Shalat Tarawih

Di susul Provinsi Jawa Barat 1.012 orang dan Provinsi Jawa Timur 958 orang.

Melansir dari Kompas.com, muncul sebuah pernyataan mengejutkan kalau polusi di DKI Jakarta menjadi penyebab daerah itu memiliki kasus Covid-19 terparah.

Hal itu disampaikan oleh Guru Besar Universitas Indonesia dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Budi Haryanto belum lama ini.

Ia meyakini kalau polusi udara di wilayah Jakarta bisa menjadi salah satu pemicu parahnya kasus virus corona di daerah tersebut.

Budi menjelaskan berdasarkan studi Universitas Harvard, ada keterkaitan antara peningkatan 1 gram meter kubik PM2.5 dengan kualitas udara yang berdampak pada meningkatnya kematian akibat Covid-19 sampai pada tingkat 15 persen.

Budi menambahi kalau risiko kematian akibat Covid-19 lebih besar 4,5 kali lipat di wilayah berpolusi PM2.5 dibanding daerah yang berpolusi rendah.

Baca Juga: Kisah Sehidup Semati, Pasangan Lansia Positif Virus Corona Ini Meninggal Dunia di Hari yang Sama, Kisahnya Bikin Haru

Pasalnya, gangguan kesehatan dan penyakit kronis yang disebabkan pencemaran udara akan memperparah kondisi pasien Covid-19.

“Sebenarnya kalau mau menggunakan hasil hasil temuan yang sudah ada di dunia itu dan melihat pada konsentrasi PM2.5 rata-rata yang ada di Jakarta. Sebenernya kita bisa mengasumsikan terjadinya peningkatan seperti itu,” ujarnya dalam diskusi online, Kamis (30/4/2020).

Penyakit kesehatan yang timbul karena polusi udara tinggi seperti ISPA, asma dan gangguan pernapasan lainnya.

Penyakit tersebut akan membuat sistem kekebalan tubuh seseorang tidak mampu melawan Covid-19 hingga berakhir pada kematian.

“Tidak seratus persen imunitas tubuh bisa melawan Covid-19, dibanding dengan orang yang tidak punya komorbiditas. Sementara orang yang sehat dan kemudian terkena virus, imun tubuhnya masih bisa melawan,” ungkapnya.

Polusi udara di Jakarta sendiri sudah menjadi masalah lama yang sampai sekarang belum terselesaikan.

Baca Juga: Penting! Tangan Kanan Presiden Joko Widodo Beri Peringatan Langsung Terkait Golongan yang Banyak Terinfeksi Covid-19, Siapa Saja?

Hal ini tidak lain karena DKI Jakarta merupakan daerah padat penduduk serta menjadi sentral ekonomi di Indonesia.

Dari 4.175 data yang terkonfirmasi, angka sembuh dan kematian pasien virus corona di DKI Jakarta terbilang tipis.

Di mana terhitung Jumat (1/5/2020) angka kesembuhan memperlihatkan jumlah 486 sementara pasien meninggal 371 orang.

Covid-19 di Jakarta mengalami penambahan 142 kasus baru dari hari sebelumnya Kamis (30/4/2020)a, yang berjumlah 4.033 orang.