#FamilyQuality: Bermain 'Dokter-dokteran' Bersama Si Kecil Ternyata Bisa Bikin Anak Jadi Seperti Ini

By Riska Yulyana Damayanti, Sabtu, 2 Mei 2020 | 19:30 WIB
Ilustrasi #FamilyQuality bermain peran bersama anak (freepik.com)

Nakita.id - Pernahkah Moms bermain peran dengan anak?

Misalnya, si Kecil menjadi dokternya, Moms atau anggota keluarga lainnya menjadi pasien.

Bisa juga bermain boneka, seolah mereka hidup dan tinggal di sebuah rumah.

Ternyata bermain peran seperti itu memiliki manfaat yang baik untuk perkembangan anak loh.

Baca Juga: Terbukti Ampuh Cegah Si Kecil Kecanduan Gadget, Jennifer Bachdim Pilih #FamilyQuality Bersama Kedua Anaknya dengan Kegiatan 'Teddy Bear Storytelling'

Melansir dari Kompas.com, berikut beberapa manfaat bermain peran untuk anak.

1. Anak jadi belajar perspektif berbeda

Saat anak bermain peran, ia akan mencoba untuk menjadi orang lain dan dirinya sendiri.

Hal tersebut membantu anak untuk belajar mempelajari perspektif yang berbeda tegantung peran yang sedang dimainkan.

Baca Juga: Atasi Kebosanan Selama Karantina di Rumah, Melanie Putria Isi #FamilyQuality bersama Anak Sematawayangnya dengan Berolahraga

Jika anak berperan sebagai dokter, anak akan belajar bagaimana berbicara dan bertingkah di depan pasien yang sedang kesakitan.

Jika anak berperan sebagai hewan peliharaan, ia juga harus bisa mencoba berkomunikasi tanpa harus bicara, dan sebagainya.

2. Anak menjadi lebih percaya diri

Saat anak mencoba menjadi seorang guru, secara tidak langsung ia mengasah kepercayaan dirinya untuk bisa berbicara di depan murid-muridnya.

Selain itu, saat berperan sebagai polisi, anak akan mencoba menjadi sosok polisi yang tegas.

Penelitian menunjukkan, anak-anak yang kompeten biasanya lebih tertarik melakukan permainan peran.

Baca Juga: Pasti Seru dan Menyenangkan, Yuk Manfaatkan #FamilyQuality dengan Anak Melalui 3 Cara Ini

Anak yang mudah bergaul dan juga cerdas juga biasanya memiliki daya jelajah imajinasi yang luas.

3. Mengasah kemampuan bernegosiasi

Saat anak mencoba menjadi seorang dokter atau guru, mereka akan mencoba memperhatikan lawan mainnya.

Setelah memperhatikan, anak akan mencoba merespon seperti peran yang mereka mainkan.

Saat itulah, anak belajar cara berkomunikasi, negosiasi, kompromi, kerja sama, dan koordinasi, agar permainan terus berlanjut.

Baca Juga: Bersama Suami dan Putri Kecilnya di Rumah Aja, Begini #FamilyQuality yang Dilakukan Acha Septriasa: Making Cinnamon Scrolls!