Sebelum Kanker Menyerang, Ada 7 Gejala Awal Biasanya yang Muncul

By Saeful Imam, Minggu, 24 Desember 2017 | 17:29 WIB
7 tanda awal munculnya kanker ()

Baca juga: Mama hati-hati merebus botol susu berisiko sebabkan kanker pada si kecil. Ini alasannya

5. Tahi lalat yang berubah sifatnya, tumbuh semakin besar dan terasa gatal.

Biasanya disertai juga dengan perubahan warna menjadi lebih gelap, ukurannya membesar, melebar tidak teratur, permukaan menjadi tidak rata, sering diganggu (dikorek atau digaruk), gampang berdarah, menjadi luka dan koreng yang tidak sembuh-sembuh.

6. Adanya darah atau lendir yang abormal keluar dari tubuh.

7. Adanya koreng atau luka yang tak kunjung sembuh.

Ini merupakan salah satu tanda kanker kulit.

Kanker kulit juga biasanya ditandai dengan:

* Bentuk benjolan yang kurang beraturan atau asimetris. Sehingga antara bentuk bagian kiri dan kanannya terlihat berbeda.

* Adanya batas pinggiran benjolan yang terlihat tidak rata dan cenderung memiliki tekstur yang kasar.

* Benjolan memiliki warna yang tidak rata atau bergradasi, misalnya warna gelap di tengah dan warna cokelat muda di bagian pinggir hingga batas tepinya.

* Besar diameter benjolan yang tidak wajar, bandingkan dengan diameter sebuah pensil.

* Bentuknya yang berubah-ubah jika diamati secara teliti. Untuk membuktikan hal ini Anda bisa mengambil foto benjolan atau tompel pada hari pertama Anda mengetahuinya. Kemudian lakukan pengambilan foto pada minggu berikutnya, amati apakah ada perubahan bentuk, warna, atau bahkan ukuran.

Baca juga: Seks oral tingkatkan kanker 22 kali lipat

Tidak seperti penyakit lain, kanker tidak terjadi karena penyebab tunggal, karena itu mengatasinya pun tak bisa dengan penanganan tunggal. Dibutuhkan pendekatan integratif yang memahami pasien sebagai manusia secara holistik (menyeluruh), baik medis maupun nonmedis yang melengkapi.

“Dengan pengobatan yang mengintegrasikan upaya medis dengan pengobatan non-medis seperti herbal, pengelolaan emosi, perbaikan pola makan, dan peningkatan aspek spiritual sesuai dengan kondisi pasien, kemungkinan untuk terselamatkan akan lebih besar,” jelas Dr Paulus.