Sempat Naik Pitam karena Warganya Tak Taat PSBB, Walikota Bekasi Justru Lakukan Hal Ini Demi Mencegah Penyebaran Virus Corona di Kotanya

By Shinta Dwi Ayu, Jumat, 8 Mei 2020 | 05:00 WIB
Rahmat Effendi lakukan hal ini di Bekasi untuk mencegah penyebaran Covid-19. (Tribunnews/ Yusuf Bachtiar)

Nakita.id - Selain provinsi DKI Jakarta, ada pula beberapa kota yang ikut menjadi zona merah penyebaran pandemi virus corona

Salah satunya adalah kota Bekasi, Jawa Barat yang kini sedang ketar-ketir menghadapi badai virus corona. 

Sudah ada ratusan nyawa yang tak terselematkan di Bekasi akibat wabah virus corona.

Baca Juga: Sudah Menjadi Zona Merah Hingga Ratusan Nyawa Melayang Akibat Covid-19, Walikota Bekasi Justru Dibuat Geram Oleh Kelakuan Para Warganya, 'Apa Tidak Cukup?'

Namun, beberapa waktu lalu walikota Bekasi justru dibuat geram oleh kelakuan para warganya. 

Menurut sang walikota banyak warga Bekasi yang justru sengaja melanggar peraturan PSBB.

Karena hal tersebut akhirnya walikota Bekasi bongkar data terkait dengan pasien virus corona di kotanya melalui akun sosial Instagram. 

Walikota Bekasi berharap agar masyarakatnya lebih waspada dan tidak menganggap remeh virus berbahaya ini. 

Kini, walikota Bekasi Achmad Effendy pun melakukan cara lain untuk mencegah penyebaran virus corona di kotanya.

Salah satu langkah yang diambil yakni dengan mengadakan 300 test swab bagi pengguna KRL di stasiun Bekasi. 

Langkah ini diambil sebagi upaya untuk melacak penyebaran wabah Covid-19 yang rentan terjadi di transportasi umum. 

Metode yang digunakan adalah test swab atau PCR yang menggunakan beberapa sampel dahak pengguna transportasi KRL. 

Baca Juga: Seorang Ibu di Bekasi Nekat Kabur Saat Ditegur Petugas karena Langgar Aturan PSBB, Aksinya Sampai Bikin Netizen Geram

Nanti sampel tersebut akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut. 

Mekanisme yang digunakan adalah dengan menggunakan sampling acak. 

Dengan sampling acak diharapkan zona-zona berpotensi banyak penyebaran bisa diketahui dan dilakukan isolasi ketat.

"Mekanismenya adalah kita acak, tentunya yang datang ke stasiun ini ada warga kabupaten dari Babelan utara, dan ada dari kota Bekasi. Oleh karena itu ukurannya ada 300 PCR, jadi itu akurasinya 99%, mudah-mudahan dengan acak ini sampling ini, akan mengetahui zona-zona mana yang harus kita isolasi dan perketat," ujar Rahmat Effendi dalam video di Akun Youtube KompasTv.

Baca Juga: Dua Hari Usai Pelantikan, Foto Presiden dan Wakil Presiden Diburu Warga, Ada Apa?

Walikota Bekasi juga telah melakukan pengawasan ketat di beberapa lokasi yang sering menjadi akses masuk menuju kota tersebut.

"Yang kedua, kita juga menyebar di tujuh titik poin, ada yang di kabupaten Bekasi, ada yang di kabupaten Bogor pangkalan enam, terus ada di Jakarta ada 4 pintu, ada Lubang Buaya, Pondok Gede, ada Jatiwaringin Tol, ada Sumber Arta Kalimalang, dan Teh Botol di Cakung," tutup Rahmat Effendy.

Artikel ini telah tayang di GridHits.id dengan judul, Sempat Geram Karena Warganya Tak Menurut Padahal Sudah Zona Merah, Kini Walikota Bekasi Justru Lakukan Hal Ini Demi Mencegah Penyebaran Virus Corona