nakita.id - Bayi berkomunikasi tidak hanya dengan suara. Malah para ahli sepakat, bayi lebih banyak berkomunikasi dengan orangtua melalui bahasa tubuh alias body langguage, yang sejatinya sudah bisa Moms & Dads ketahui sejak dia berusia 6 minggu.
Untuk bisa memahami bahasa tubuh bayi, orangtua harus mengobservasi dengan seksama bagaimana si kecil berespon terhadap dunia sekelilingnya. Perhatikan semua gerakan tangan, kaki, mata, bibir, postur tubuh, ekpresi dan mimik wajahnya.
Baca juga: Lihat Potret Cantiknya Adik Dokter Anton Tanjung! Gemesin Banget!
Ingat, semua bayi itu unik. Sehingga walaupun kembar, setiap bayi memiliki ciri khas tersendiri dalam merespon lingkungannya. Jadi bahasa tubuh bayi itu sebenarnya ada yang bersifat umum dan ada yang khusus. Bahasa tubuh khusus harus lebih diperhatikan oleh orangtua secara detail, biasanya masing-masing bayi berbeda.
Jika bayi memberi suatu isyarat tertentu dengan bahasa tubuhnya, lalu kita menanggapinya, perhatikan apa yang terjadi sesudah mendapat respon dari lingkungan (orangtua atau pengasuh). Kalau perlu dicatat. Sehingga kita mengetahui, jika bayi menunjukkan bahasa tubuh tertentu dengan mudah orangtua memahami apa yang dimaksud dan atau apa yang bayi inginkan.
Sehingga kita bisa merespon dengan tepat. Misal, si kecil “mengusap-ngusap” atau “mengucek-ngucek” matanya. Kita bisa mencoba menganggap hal ini artinya dia ngantuk.
Coba timang-timang. Jika dia tidur, berarti benar dia mengantuk. Tapi bisa juga dia kesal, lo. Jadi perhatikan baik-baik dan jangan takut untuk mencoba mengartikannya.
ANEKA BAHASA TUBUH BAYI
Diluar itu, ada bahasa tubuh bayi yang umum. Berikut ini adalah beberapa bahasa tubuh bayi umum yang perlu diketahui oleh orangtua.
Satu hal yang harus diingat, bahasa tubuh berikut tidak musti sama seperti yang dimaksudkan bayi kita. Jadi tetap orangtua perlu mencatat dan mengeksplorasinya
Baca juga: Bisa Bahaya Moms!, Kenali Tanda Dehidrasi Si Kecil karena Diare
Kaki menendang