Triknya Terbilang Tak Biasa, Pemerintah Kota Ini Pilih Cara Lunak Cegah Penyebaran Corona dengan Kotoran Ayam, Kok Bisa?

By Ela Aprilia Putriningtyas, Minggu, 10 Mei 2020 | 20:30 WIB
Ilustrasi virus corona (Pixabay.com)

Nakita.id - Penyebaran Covid-19 di banyak negara masih jadi momok menakutan bagi banyak orang.

Bahkan hingga kini banyak negara berlomba menemukan vaksin ampuh atasi penyebaran corona.

Berbagai usaha pun dilakukan oleh pemerintah.

Baca Juga: Kekabalan Warganya Terhadap Corona Dianggap Misterius, Pemerintah Bali Akhirnya Bagikan Kunci Rahasia Bisa Bangkit Melawan Wabah Covid-19 Meski Tak Lakukan PSBB

Seperti lockdown, sosial distancing, phyisical distancing hingga kini masih terus dilakukan.

Bahkan untuk masyarakat yang nekat langgar ketentuan pemerintah tetapkan sanksi.

Ada yang harus membayar denda, ada juga yang harus lakukan karantina di tempat-tempat aneh.

Baca Juga: Racik Ramuan Penangkal Corona dengan Mengikuti Tutorial di Internet, Dua Apoteker Ini Justru Bernasib Nahas Usai Mencobanya

Salah satu kebijakan unik cegah corona terjadi di Swedia.

Dikutip dari Sajian Sedap melansir dari laman Asia One (2/5/2020), sebuah kota di Swedia Selatan pilih terapkan pencegahan dengan cara tradisional.

Rupanya cara tersebut bisa dibilang tak biasa.

Swedia memilih menggunakan kotoran ayam sebagai pencegahnya.

Usut punya usut rupanya di Kota Lund, kotoran ayam disebarkan di taman pusat kota.

Bukan tanpa alasan, pemerintah sebar kotoran ayam untuk mencegah terjadinya kerumunan warga menjelang perayaan Walpurgis Night (30/40).

Baca Juga: Belum Selesai Virus Corona Diperangi, Salah Satu Kota di Indonesia Ini Justru Harus Merasakan Bencana Alam Terparah Selama 20 Tahun Terakhir

Acara ini dilakukan untuk menandai pergantian musim dingin menuju musim semi dan panas.

Agenda acara yang dilakukan biasanya piknik, pesta, kembang api unggun dan menarik ribuan siswa.

Baca Juga: Kecolongan 3 Orang Tanpa Gejala yang Ternyata Positif Corona di Dalam KRL, Ridwan Kamil Tegas Tak Mau Telan Mentah-mentah Aturan Menhub Saat Seantero Jabar Sedang PSBB: 'Akan Merepotkan'

Philip Sandberg, Wali Kota Lund, mengatakan saat ini di tengah pandemi tak memikirkan perihal acara tersebut.

"Ini adalah taman di mana biasanya 30.000 orang berkumpul, tetapi dengan Covid-19, ini sekarang tidak terpikirkan," ucapnya.

Ia menambahkan jika tak ingin Kota Lund menjadi pusat penyebaran penyakit.

"Ini adalah taman di mana biasanya 30.000 orang berkumpul, tetapi dengan Covid-19, ini sekarang tidak terpikirkan," imbuhnya.

Swedia memilih cara yang lebih lunak untuk tangkal penyebaran corona.

Pemerintah juga telah berikan imbauan untuk menghindari tempat ramai.

Baca Juga: Bukti Covid-19 Bisa Menyerang Kapan Saja, Pengendara yang Jatuh dari Motor Ini Ternyata Positif Corona, Sejumlah Orang dan Polisi yang Menolong Kini Wajib Isolasi Mandiri

Baca Juga: Curhat Soal Polemik PHK di Tengah Pandemi Covid-19, Instagram Ashanty Dapat Komentar 'Serakah' dari Sosok Ini

Pihak berwenang khawatir jika masyarakatnya tak mengindahkan imbauan.

"Sebagian besar siswa di Lund dan bagian lain Swedia menghargai saran, meskipun bahkan sejumlah kecil orang yang pergi ke taman dapat menjadi risiko besar," kata Sandberg.