Strategi Perang Jenderal Sudirman Ketika Melawan Belanda, Materi Kelas 4, 5, dan 6 Belajar dari Rumah TVRI Kamis 14 Mei 2020

By Rachel Anastasia Agustina, Kamis, 14 Mei 2020 | 05:15 WIB
Ilustrasi strategi perang Jenderal Sudirman ketika melawan Belanda. (KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)

Nakita.id - Inilah strategi perang Jenderal Sudirman ketika melawan Belanda, materi belajar dari rumah TVRI.

Hari ini, Kamis 14 Mei 2020, Si Kecil yang ada dijenjang kelas 4, 5, dan 6 SD belajar soal sejarah perang Indonesia di masa lalu.

Yang dibahas adalah soal Jenderal Sudirman yang berperang melawan Belanda demi membela bangsa Indonesia.

Baca Juga: Apa Manfaat Membaca Buku dari Kisah Mohammad Hatta? Jawaban Soal Membaca itu Asyik, Materi Belajar dari Rumah TVRI Rabu 13 Mei 2020

Pada masa perang ini strategi yang digunakan oleh Jenderal Sudirman adalah strategi perang gerilya.

Apa sih maksudnya?

Perang gerilya ini mengharuskan Jenderal Sudirman dan pasukannya bergerak secara sembunyi-sembunyi ke dalam hutan.

Baca Juga: Ringkasan Materi Matematika Itu Menyenangkan, Mulai dari Sejarah Hingga Manfaat Matematika dalam Kehidupan Sehari-Hari Belajar dari Rumah TVRI Jenjang SMA

Setelah itu jika sudah ada kesempatan yang tepat, Jenderal Sudirman dan pasukannya akan menyerang Belanda.

Memang taktik yang satu ini bertujuan untuk memberikan perang secara tiba-tiba.

Selain itu taktik perang gerilya juga mengharuskan pasukan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Sehingga konsentrasi tentara Belanda akan terpecah saat mencari pasukan dari Jenderal Sudirman.

Baca Juga: Teknik Atau Metode Menghafal Seru yang Baru dalam Usaha Memahami Suatu Materi Matematika, Jawaban Soal Matematika Itu Menyenangkan Belajar dari Rumah TVRI Rabu, 13 Mei 2020

Melansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), perang yang satu ini merupakan respon dari bangsa Indonesia terhadap Agresi Militer Belanda II.

Rupanya pada saat itu yang menjadi sasaran utama penyerangan tentara Belanda adalah Kota Yogyakarta.

Tak heran, sebab pada masa itu, Jakarta dikuasai oleh Belanda sehingga ibu kota harus berpindah ke Yogyakarta.

Belanda kembali masuk ke Indonesia terutama di Pulau Jawa pada 14 Desember 1948.

Berbagai serangan dilakukan oleh tentara Belanda untuk menghancurkan dan melumpuhkan militer tanah air.

Di Yogyakarta dilancarkan di Pangkalan Udara Maguwo, kemudian berlanjut lewat serangan darat.

Pada 19 Desember 1948, Yogyakarta mampu dilumpuhkan dan dikuasai tentara Belanda.

Baca Juga: Rangkuman materi Membaca itu Asyik, Program Belajar dari Rumah untuk Siswa SMP Kelas 7, 8, dan 9

Lalu beberapa pejabat Indonesia ditangkap oleh pasukan belanda termasuk Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta.

Sebelum dipindahkan ke Bangka, Presiden Soekarno pun sempat diterbangkan ke Prapat.

Sementara Wakil Presiden Moh. Hatta juga turut diterbangkan ke Bangka.

Lalu Jenderal Sudirman meninggalkan Yogyakarta untuk gerilya pada 22 Desember 1948.

Itulah strategi perang Jenderal Sudirman ketika melawan Belanda, materi belajar dari rumah TVRI.