Mungkin Kita Termasuk, Ternyata Ini Alasan Orang Tak Bisa Banyak Uang Meski Sudah Kerja Keras Tanpa Henti

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 26 Mei 2020 | 05:45 WIB
Ilustrasi uang (Pixabay)

Nakita.id – Setiap orang pasti menginginkan memiliki keuangan yang baik, setidaknya stabil.

Berbagai cara dilakukan, mulai dari bekerja sembari menjalankan usaha, hingga mencari penghasilan tambahan.

Sayangnya, meski sudah berusaha susah payah, banyak yang merasa uangnya tak selalu cukup untuk memenuhi kebutuhannya.

Baca Juga: Selama Ini Disimpan Rapat, Ashanty Sampai Heran Saat Pergoki Nominal Deposito Selangit Milik Asisten Rumah Tangga Kesayangannya: 'Kok Duitnya Banyak Sih, Teng?'

Pasalnya di era saat ini, selebritis seolah jadi patokan kriteria kesuksesan seseorang.

Ini karena hampir semua selebritis pada masa jayanya memiliki kekayaan yang melambung tinggi.

Bahkan banyak selebritis yang kekayaannya melebihi seorang pengusaha atau pemilik bisnis, sebut saja Raffi Ahmad dan Anang Hermansyah.

Tetapi ternyata, para selebritis tak hanya mengandalkan eksistensinya di dunia hiburan dan pendapatannya dari karirnya demi mencapai kesuksesan dan memiliki banyak uang, lho!

Biasanya, para selebritis yang berpenghasilan tinggi membuka peluang usaha lainnya.

Ini mereka pilih untuk menghindari kepailitan, ketika namanya tak lagi moncer di dunia hiburan.

Karena bukan hal yang tabu bahwa selebritis pasti memiliki masa senja yang membuat nama dan karirnya redup, sehingga tak heran bila mereka berlomba-lomba membuka peluang usaha.

Baca Juga: Mengenal Kakebo, Solusi Cerdas Menabung ala Jepang Untuk Stay At Home Moms

Bahkan ada peluang dan juga kerja keras lain yang pastinya dilakukan para selebritis atau para pengusaha kaya itu mencapai kekayaannya.

Apa saja yang mereka lakukan ya?

Mengapa bisa kaya raya?

Ada banyak definisi tentang arti kaya raya.

Menjadi seseorang yang kaya, merupakan pikiran dasar seseorang tentang kekayaan dalam bentuk keuangan.

Tetapi, pada dasarnya, orang kaya bisa saja menjadi miskin, kapan saja. Bahkan orang miskin juga bisa kaya, kapan saja.

Misalnya, menjadi kaya bisa diilustrasikan sebagai keluarga dengan lima orang anggota yang memiliki kasih sang penuh dari keluarganya, ebrkecukupan, bisa beli barang mewah hingga memiliki fasilitas berkelas.

Sedangkan keluarga lain yang juga punya lima anggota keluarga mungkin hanya tinggal di rumah tipe kecil, mereka masih tidur beralaskan tikar dan terus berjuang dan memiliki banyak kebutuhan yang belum sanggup terpenuhi.

Sebagian besar orang menganggap hal seperti itulah perbandingan patokan seseorang bisa dikatakan kaya atau tidak.

Baca Juga: Konsultan Psikiater Ini Beri Cara Mudah Mengajarkan Anak Mari Menabung Selama Belajar dari Rumah, Yuk Simak Moms!

Mereka yang mampu membeli segalanya, memiliki berbagai hal mewah juga jadi patokan bahwa ia memiliki kekayaan lebih, didukung kondisi keluarga mereka yang mampu menikmati makanan mahal tanpa pusing memikirkan tagihan bayarannya.

Mereka bahkan memiliki kebebasan hutang dan cenderung bahagia karena bisa membeli banyak hal.

Padahal, semua orang hanya perlu fokus dengan yang mereka kerjakan  tetapi tetap menyeimbangkan kehidupannya.

Terkadang banyak orang yang hanya fokus bekerja tetapi lupa akan hal yang membuatnya sukses dan kaya.

Bila Moms dan Dads ingin mencapai kesuksesan dan memiliki penghasilan besar, ini yang perlu dilakukan agar menjadi kaya!

1. Memiliki mental pengusaha

Seseorang yang mampu melakukan perubahan besar merupakan kunci seseorang mencapai kesuksesannya.

Ia haruslah memiliki mental sebagai pengusaha atau setidaknya sebagai produser. Karena konsumen akan selalu mencari produsen.

Baca Juga: Ternyata Penting Mengajarkan Menabung pada Anak, Berikut Tahapannya!

Artinya, seorang pemilik usaha akan selalu dicari. Akan tetapi menjadi pelaku usaha belum tentu langsung sukses.

Dalam beberapa fase, ia akan berada dalam titik terendah, dan ia yang mampu bangkit serta mencari berbagai peluang dan juga inovasilah yang memiliki mental pengusaha dan sukses.

2. Hidup sederhana

Orang-orang dengan penghasilan tinggi yang membelanjakan seluruh uangnya untuk bersenang-senang tak bisa dianggap orang kaya. Mereka ceroboh karena hanya hidup untuk hari ini.

Jadi, ingat-ingatlah dengan pepatah "Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian".

Hiduplah sederhana pada hari ini agar bisa menikmati hidup mendatang.

3. Membuat perencanaan

Perencanaan dilakukan tidak hanya dalam periode satu tahun, misalnya, tetapi selamanya.

Dan, hiduplah sesuai dengan perencanaan hari ini, besok, bahkan sampai 30 tahun berikutnya.

Luangkan waktu untuk membuat perencanaan ini dan awasi perencanaan itu setiap hari. Gunakan budget dan tetaplah berpegang pada budget tersebut.

Baca Juga: Merasa Boros? Miliarder Ini Ungkap 3 Kebiasaan Milenial yang Bikin Moms Susah Menyimpan Uang

4. Lakukan diversifikasi

Leslie Lassiter, Direktur Pelaksana JP Morgan Private Wealth Management, mengatakan, orang-orang kaya biasa membuat diversifikasi untuk investasi mereka.

Cara ini membuat mereka lebih fleksibel untuk bertahan pada masa-masa sulit.

"Klien yang paling kaya memiliki portofolio yang sangat bervariasi, yang bukan sekadar saham, obligasi, melainkan juga hedge funds, mata uang, dan komoditas," katanya.

Ada banyak reksadana yang memungkinkan seseorang mendapatkan tipe kelas-kelas aset.

5. Kurangi penggunaan kredit dan beralihlah ke tunai

Orang-orang kaya tentu bisa saja membeli rumah atau mobil mewah secara tunai.

Namun, kita yang mempunyai penghasilan rata-rata pun bisa meniru kebiasaan ini.

Baca Juga: Ini 5 Cara Ampuh Menabung untuk Stay At Home Moms, Anti Pusing!

Bayarlah barang-barang yang diinginkan secara tunai. Itu artinya: bila tak ada uang tunai, tak perlu membeli barang tersebut.

Menumpuk hutang kartu kredit untuk barang-barang mahal atau liburan yang mewah tak akan membuat ia menjadi kaya.

6. Miliki akses ke uang tunai

Meskipun telah menginvestasikan sebagian uangnya, orang kaya masih bisa memiliki uang tunai ketika membutuhkannya.

Jadi, ketika ada kebutuhan mendadak, kita tidak kesulitan untuk memenuhinya.

7. Bedakan tabungan tunai

Simpan uang dalam beberapa tabungan yang berbeda.

Cara seperti ini akan membantu kita untuk mengatur budget. Misalnya, satu rekening bank digunakan sebagai biaya operasional sehari-hari.

Rekening lainnya untuk tabungan hari tua, dana pendidikan, dana liburan, dan lain sebagainya.

Menggunakan beberapa akun di bank juga memungkinkan kita mendapatkan manfaat yang berbeda-beda.

Baca Juga: 4 Trik Cerdas Menyimpan Uang Agar Tidak Boros dan Mudah Berhemat

8. Ajarkan anak untuk menabung dan bagaimana mengelola keuangannya

Bila orangtua bisa memberi contoh tidak berperilaku konsumtif, anak akan meniru.

Orangtua yang tidak konsumtif memiliki pola pikir gengsi bukan terletak pada merek atau jumlah barang yang dimiliki.

Orangtua akan mengajarkan anak-anak membeli barang sesuai kebutuhan dan kemampuan.

Dengan demikian, anak akan lebih menghargai uang dan lebih cerdas mengatur keuangannya.