Nekat Lakukan Hal Ini, Seorang Tokoh Agama Meninggal Diduga karena Covid-19, Begini Fakta yang Dilakukan Pengikutnya

By Riska Yulyana Damayanti, Kamis, 21 Mei 2020 | 15:33 WIB
Ilustrasi virus corona (Pixabay.com)

Nakita.id - Beberapa waktu lalu, muncul kabar soal adanya pendeta di Kamerun, Afrika Tengah meninggal dunia diduga karena Covid-19.

Sebelum meninggal, pendeta tersebut dengan berani memegang pengikutnya yang di antaranya diduga terinfeksi virus corona.

Melansir dari Daily Mail (19/5/2020), ada seorang pendeta di Kamerun, Afrika Tengah bernama Frankline Ndifor (39) mengaku bisa menyembuhkan pasien Covid-19.

Bukan menggunakan obat atau vaksin, namun dengan meletakkan tangannya pada si pasien, berdoa untuk kesembuhan mereka, lapor Voice of America.

Baca Juga: Gembar-gembor Sekolah Kembali Dibuka di Pertengahan Tahun, Kemendikbud Akui Sudah Siapkan Segala Jenis Skenario Sambut Tahun Ajaran Baru

Alhasil, banyak warga berbondong-bondong mendatangi Gereja Kingship International Ministries yang dia dirikan.

Bukti virus corona tak bisa disepelekan, akibatnya Ndifor meninggal dunia diduga karena Covid-19 pada Sabtu (16/5/2020).

Sebelum meninggal, Ndifor mengalami sesak napas seminggu setelah terinfeksi virus.

Hingga akhirnya dipanggillah Dr Gaelle Nnanga untuk membantu menyembuhkan si pendeta.

Baca Juga: Sesumbar dengan Bilang Sunda Empire Adalah Pemilik Bumi dan Bisa Basmi Wabah Covid-19, Rangga Sasana Justru Ketahuan Sakit Gejala Virus Corona: 'Sekarang Dia Diisolasi'

Sayang, Nnanga mengungkapkan, Ndifor meninggal sekitar 10 menit setelah dilakukan perawatan.

Setelah meninggal, para pengikutnya memblokir pintu masuk ke rumah si pendeta selama 8 jam saat petugas medis akan membawa jenazah Ndifor.

Ternyata para pengikutnya menganggap Ndifor adalah Nabi dan menurut mereka saat itu Ndifor sedang berada dalam 'pertemuan rohani' dengan Tuhan sehingga tidak bisa dikuburkan.

Baca Juga: Joko Widodo Minta Masyarakat Berdamai dengan Situasi 'New Normal', Seperti Apa Pola Hidup Baru di Tengah Pandemi Corona Itu?

Kerana itu, pemerintah terpaksa mendatangkan polisi untuk menerobos masuk ke rumah Ndifor yang dijaga oleh para pengikutnya.

Para pengikut Ndifor bernyanyi dan berdoa untuk kebangkitan sang pendeta sepanjang akhir pekan.

Hingga akhirnya, jenazah Ndifor dimakamkan di depan rumahnya di hari saat dirinya meninggal.

Baca Juga: Disentil Sang Mantan, Jusuf Kalla Komentari Pernyataan Presiden Joko Widodo Soal Berdamai dengan Covid-19: 'Risikonya Mati'

Salah satu pengikutnya, Robert Che mengatakan bahwa Ndifor berdoa untuknya dan para pasien lain yang dicurigai terinfeksi Covid-19.

Karena Ndifor telah meninggal dunia, Che tak tahu bagaimana jika ada orang yang terinfeksi virus corona dan harus berobat.

"Ini adalah pastor yang meletakkan tangan dan mengklaim dia bisa menyembuhkannya. Jadi, jika dia meninggal karena penyakit itu, bagaimana nasib penderita lainnya?" keluhnya.

"Sekarang dia sudah mati, aku tidak tahu bagaimana orang-orang yang dia layani akan disembuhkan," tambahnya.

Baca Juga: Kabar Terbaru Virus Corona, Sulit Bicara dan Halusinasi Menambah Panjang Gejala Positif Covid-19, WHO Meminta Masyarakat Dunia Makin Waspada

Dari gambar yang beredar, terlihat para pengikut Ndifor berdoa begitu khusyuk hingga ada yang berbaring di tanah sembari berdoa untuk kebangkitan si pendeta.

Sebelum meninggal, Ndifor sempat memberikan sumbangan, sabun dan masker pada warga yang membutuhkan.

(Artikel ini telah tayang di GridHITS dengan judul "Malang, Tokoh Agama Ini Meninggal Usai Pegang-pegang Pasien Covid-19 untuk Menyembuhkannya, Pengikutnya Malah Bereaksi Seperti Ini Agar Tokoh Pujaannya Bangkit")