Muncul Kabar Baik dari Penelitian Terkait Kekebalan Tubuh yang Meningkat dari Sosok Ini Usai Terinfeksi Virus Corona

By Riska Yulyana Damayanti, Jumat, 22 Mei 2020 | 05:00 WIB
Ilustrasi virus corona (Freepik.com)

Nakita.id - Berbagai kabar baik soal vaksin hingga obat untuk Covid-19 sangat dinanti bagi warga dunia ya, Moms.

Banyak ahli di dunia yang berlomba-lomba untuk menemukan vaksin Covid-19.

Untungnya, ada yang telah memulai pengujian vaksin Covid-19 yang mereka temukan.

Selagi menunggu vaksin Covid-19 siap digunakan, muncul kabar baik lainnya.

Baca Juga: Bukti Jangan Sepelekan Virus Corona, Tangan Kanan Presiden Bocorkan Kabar Buruk Soal Penambahan Kasus Covid-19 di Indonesia

Dua buah studi terhadap monyet yang dipublikasikan pada Rabu (20/5/2020) memberikan harapan pada manusia tentang imunitas.

Studi yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah itu mengamati vaksin prototipe dan apakah infeksi virus corona bisa memberikan kekebalan terhadap paparan kedua setelah penderitanya sembuh.

Studi dilakukan pada rhesus monyet kera untuk melihat apakah mereka mengembangkan kekebalan virus pelindung dari infeksi alami ataukah dari vaksin.

Baca Juga: Daerah Lain Dibuat Kocar-kacir karena Virus Corona, Mbak You Bongkar Alasan Mengejutkan Jogja dan Bali Masih Kebal dari Covid-19

"Pandemi Covid-19 global telah menjadikan pengembangan vaksin sebagai prioritas utama biomedis, tetapi sangat sedikit yang diketahui tentang kekebalan perlindungan terhadap virus SARS-CoV-2," kata penulis senior Dan Barouch, Direktur Pusat Virologi sekaligus Penelitian Vaksin di Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston.

Dalam satu penelitian yang dilakukan oleh Barouch dan peneliti lain, sembilan monyet kera dewasa terinfeksi virus.

Monyet mengembangkan gejala Covid-19 tetapi menciptakan antibodi pelindung dan pulih setelah beberapa hari.

Untuk menguji kekebalan mereka, mereka dikenai SARS-CoV-2 lagi selama 35 hari kemudian untuk mengetahui "tantangan ulang" (infeksi), dan mereka menunjukkan sedikit dan bahkan tanpa gejala apa pun.

Para penulis penelitian ini mengingatkan bahwa penelitian lebih lanjut akan diperlukan karena adanya "perbedaan penting" antara infeksi SARS-CoV-2 yang terjadi pada monyet dan manusia.

Baca Juga: Seolah Jalan di Tempat, Mantan Partner Presiden Joko Widodo Sentil Habis-habisan Cara Pemerintah Membasmi Virus Corona: ‘Kebijakan yang Satu Tidak Sinkron dengan yang Lain’

"Studi klinis yang ketat akan diperlukan untuk menentukan apakah infeksi SARS-CoV-2 secara efektif melindungi terhadap paparan ulang SARS-CoV-2 pada manusia," kata mereka.

Studi kedua, yang melibatkan banyak peneliti yang sama dan dipimpin oleh Jingyou Yu, melibatkan vaksinasi 35 monyet kera dewasa dengan kandidat vaksin DNA yang dirancang untuk menghasilkan antibodi pelindung.

Mereka terpapar virus corona selama enam minggu kemudian dan telah mengembangkan kadar antibodi di dalam darah yang cukup untuk menetralkannya, demikian temuan studi tersebut.

Baca Juga: Belum Selesai Perjuangan Perangi Wabah Virus Corona, Salah Satu Wilayah di Indonesia Ini Justru Dihantam Bencana Dahsyat, Sejumlah Orang Jadi Korban Jiwa hingga Ratusan Rumah Porak Poranda

Tingkat antibodi, katanya, serupa dengan yang terlihat pada manusia yang pulih dari virus, memberikan harapan bahwa vaksin manusia yang efektif dapat dikembangkan.

"Penelitian lebih lanjut perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan penting tentang daya tahan imunitas pelindung dan platform vaksin yang optimal untuk vaksin SARS-CoV-2 pada manusia," kata penulis studi tersebut.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi: Monyet Kembangkan Imunitas Setelah Terinfeksi Virus Corona