Kekhawatiran Ahli Terhadap Kasus Covid-19 di Indonesia Jika Masyarakatnya Nekat Lakukan Hal Ini

By Riska Yulyana Damayanti, Jumat, 22 Mei 2020 | 18:15 WIB
Ilustrasi virus corona (Freepik.com)

Nakita.id - Beberapa waktu lalu seorang ahli epidemiologi, Dr. Pandu Riono mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kasus Covid-19 di Indonesia.

Kemarin, ada kabar buruk yang diungkapkan oleh tangan kanan Presiden, Joko Widodo soal penambahan kasus Covid-19 yang nyaris mencapai 1.000.

Baca Juga: Selama Ini Jadi Misteri, Terungkap Penyebab Covid-19 Menyebar dengan Cepat, Ahli Ungkap Rahasia Ini

"Peningkatan ini luar biasa. Ini yang tertinggi (selama ini). Di Jawa Timur khususnya," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis sore, dilansir dari Kompas.com.

Selain itu, masyarakat juga dibuat kaget dengan beberapa video yang viral saat warga berjubel mendatangi pusat perbelanjaan.

Padahal saat ini pemerintah mengimbau masyarakat untuk menjaga jarak dan lebih baik ada di rumah jika tak benar-benar mendesak.

Seorang ahli epidemiologi, Dr. Pandu Riono dimintai tanggapannya terkait hal tersebut.

Baca Juga: Muncul Kabar Baik dari Penelitian Terkait Kekebalan Tubuh yang Meningkat dari Sosok Ini Usai Terinfeksi Virus Corona

Menurut Pandu, saat ini kasus Covid-19 di Indonesia sedang memasuki fase puncaknya.

"Kita kan sedang mencapai puncak nih, akan terjadi peningkatan yang cukup banyak apa lagi dengan kapasitas tes sudah semakin meningkat," ujar Pandu yang dilansir dari tayangan di kanal YouTube tvOneNews (21/5/2020).

Setelahnya, ia dimintai pendapat terkait tingkah polah masyarakat yang masih nekat berbelanja dan berkerumun menjelang Idulfitri.

Baca Juga: Bukti Jangan Sepelekan Virus Corona, Tangan Kanan Presiden Bocorkan Kabar Buruk Soal Penambahan Kasus Covid-19 di Indonesia

Pandu langsung mengungkapkan kekhawatirannya jika masyarakat masih nekat berkerumun.

Ia takut jika hal itu bisa membuat angka penularan kembali tinggi.

"Yang saya khawatirkan sebenarnya kasus sudah turun jadi meningkat lagi dan akan membatalkan semua usaha keras selama ini yang kita sudah sama-sama menderita, masyarakat yang sudah kehilangan pekerjaan dan sebagianya. Seolah sudah mau ke titik finish seolah dibatalkan jadi naik lagi," ujar Pandu.

Baca Juga: Daerah Lain Dibuat Kocar-kacir karena Virus Corona, Mbak You Bongkar Alasan Mengejutkan Jogja dan Bali Masih Kebal dari Covid-19

Menurutnya adanya kerumuman di pusat perbelanjaan adalah kelengahan dari dua sisi.

Sehingga menurutnya harus ada kerjasama antara masyarakat dan petugas agar virus corona tak semakin menyebar.

Baca Juga: Seolah Jalan di Tempat, Mantan Partner Presiden Joko Widodo Sentil Habis-habisan Cara Pemerintah Membasmi Virus Corona: ‘Kebijakan yang Satu Tidak Sinkron dengan yang Lain’

"Menurut saya kelengahannya ada di dua, pertama dibuka kesempatan untuk belanja besar-besaran, kedua tanpa memperhatikan social distancing dan protokol kesehatan lainnya dan juga masyarakat memanfaatkan itu," jelas Pandu.

Yuk, jangan bepergian terlebih dahulu jika tak benar-benar penting agar angka penularan virus corona di Indonesia bisa melandai dan pandemi segera berakhir.

(Artikel ini telah tayang di GridHITS dengan judul "Penambahan Kasus Virus Corona Nyaris 1.000 Orang, Ahli Beri Peringatan Atas Tingkah Polah Masyarakat: yang Saya Khawatirkan")