Unik! Begini Tradisi Pernikahan di Berbagai Negara

By Fita Nofiana, Rabu, 27 Desember 2017 | 21:06 WIB
()

Nakita.id - Bagi pengantin perempuan, hari pernikahan menjadi momen yang paling penting. Berbicara soal pernikahan nyantanya beberapa negara memiliki tradisi khusus tersendiri loh Moms.

Seperti apa tradisinya? yuk simak!

BACA JUGA: Detail Banget! Ternyata Ini Makna Gaun Pernikahan Kate Midlleton

1. Jepang

Dalam sebuah pernikahan tradisional Jepang, sang pengantin wanita tidak hanya memakai kimono putih tapi terkadang juga dicat putih dari kepala sampai kaki sebagai simbol kemurnian.

Pengantin perempuan jepang juga akan memakai tudung putih.

Kini pengantin modern biasanya akan sering mengganti penampilan pernikahan mereka saat resepsi, berubah dari kimono putih menjadi kimono merah dan kemudian gaun pengantin putih bergaya Barat.

Untuk melambangkan persatuan pasangan, mereka akan minum sake bersama

2. India

Pernikahan di India sangat bervariasi tergantung pada bagian negara dan agama pengantin wanita.

Sebagian besar pernikahan di India akan berakar kuat dalam ritual kuno yang sering kali dirayakan selama beberapa hari.

Salah satu bagian terpenting dari sebuah pernikahan India adalah upacara Mehendi di mana tangan, lengan, kaki, dan kaki pengantin wanita dicat dengan pacar. Teman dan kerabat perempuannya akan ikut berpartisipasi dalam ritual ini juga.

3. Cina

Di Cina, pengantin perempun secara tradisional mengenakan warna merah, walaupun semakin banyak pengantin wanita memilih untuk menggabungkan gaun putih ala Barat ke dalam pernikahan mereka.

Kebanyakan pengantin perempuan yang melakukan ini akan berubah dari gaun merah tradisionalnya menjadi gaun putih di tengah pesta.

Warna merah sendiri mewakili keberuntungan dan dianggap dapat membantu menjauhkan roh jahat dari pasangan pengantin baru.

Gaun pengantin ini sering dihiasi dengan gambar burung phoenix emas dan naga, yang melambangkan kekuatan pria dan wanita.

Pada hari pernikahan, pengantin laki-laki akan menjemput calon istri dari rumahnya di mana teman-temannya mengelilingi dan menggoda pengantin laki-laki sehingga mereka tidak mengizinkannya pergi.

Agar teman-teman pengantin wanita melepaskannya untuk pernikahan, pengantin laki-laki harus meyakinkan mereka, sering kali dengan memberi mereka amplop uang.

Wanita cina cenderung menikah cukup muda, karena tekanan masyarakat. Mereka yang mendekati usia 30 tahun yang masih belum menikah sering disebut sebagai "wanita yang tersisa."

BACA JUGA: Romantis, Begini Isi Surat yang Ditulis Bung Karno untuk Sang Istri

4. Mauritania

Berbeda dari negara lain, di Mauritania sebuah negara di Afrika Barat calon pengantin perempuan disarankan untuk menambah berat badannya sebanyak mungkin.

5. Jamaika

Di Jamaika, pernikahan cenderung menjadi peristiwa besar yang mempertemukan seluruh masyarakat.

Dalam tradisi lama. penduduk desa berkumpul di sekitar jalan untuk melihat pengantin wanita yang diharapkan akan terlihat menjadi tercantik.

Jika penduduk desa merasa pengantin tidak terlihat cukup baik dan cantik, mereka akan mengkritiknya dan sang pengantin akan kembali ke rumah untuk membuat dirinya terlihat lebih cantik.

6. Afghanistan

Warna yang umum untuk pernikahan di Afghanistan adalah berwarna hijau, yang dalam tradisi Islam, mewakili kemakmuran dan surga.

Pengantin wanita Afghanistan menghiasi tangan dan kaki mereka dengan henna sebelum pernikahan. Kerabat perempuannya juga akan diberi henna.

Menurut tradisi, henna di jari kelingking akan membantu gadis-gadis yang belum menikah menemukan pengantin pria.

Pernikahan adalah peristiwa besar di Afghanistan, berlangsung selama tiga hari. (*)

(Fita Nofiana / Nakita.id)