Nakita.id - Mau tidak mau, masyarakat diminta untuk bisa hidup berdampingan dengan virus corona.
Seperti kita tahu, sejak pertama kemunculannya di akhir tahun 2019 lalu, virus corona sudah menelan ratusan ribu nyawa.
Berbagai negara menerapkan lockdown atau penguncian sebagai bentuk usaha memerangi Covid-19.
Namun demikian, terjadi masalah baru seperti lesunya ekonomi ketika kebijakan penguncian diambil.
Di Indonesia sendiri, sejumlah daerah menerapkan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar dengan harapan roda ekonomi masih bisa berjalan.
Terkait perkembangan pandemi virus corona, pemerintah kini sedang menggodok tatanan kehidupan baru atau new normal.
Artinya, sebagian besar kehidupan normal akan kembali dijalankan namun sesuai dengan protokol kesehatan.
Hal ini pun menarik perhatian seorang ahli tarot bernama Jeng Nimas.
Lewat kanal Youtube pribadinya, Jeng Nimas mencoba meramal bagaimanakah kondisi ekonomi Tanah Air terkait pemberlakukan new normal di Indonesia.
Jeng Nimas mengambil lima kartu tarot, yang menandakan kondisi ekonomi akan membaik.
Hanya saja, dari sekian kartu yang diambilnya, masih ada tekanan yang akan muncul di masa new normal nanti.
"Ini ada anak dan prajurit, artinya dukungan, kemudian ada pihak ketiga dilambangkan wanita," kata Jeng Nimas.
"Artinya, kita harus jeli, harus hati-hati dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian di tengah virus corona," lanjutnya.
Jeng Nimas kemudian memperlihatkan kartu bergambar bintang di tengah malam.
Artinya, kehidupan yang tenang akan kembali menyambut Indonesia setelah diberlakukan new normal.
"Kehidupan damai kembali, perekonomian yang bisa berangsung-angsur pulih, kemudian menjadikan sesuatu lancar," terangnya.
Jeng Nimas meramal kalau setelah diberlakukan new normal, maka ada peningkatan dan pemulihan di bidang ekonomi.
Hanya saja, ia meminta semua orang tetap memenuhi protokol kesehatan yang dibuat pemerintah secara tertib.
"Ada pemulihan sedikit-sedikit, sekali pun tidak sekaligus, bertahap demi bertahap, tapi harus hati-hati karena adanya virus corona, itu sebabnya harus menuruti aturan yang ada, tidak bandel dan tidak ngeyel," pungkasnya.