Kabar Mengejutkan dari NTT, Warga Geger Dapati Makam Pasien PDP Covid-19 Dibongkar dan Jasadnya Menghilang

By Diah Puspita Ningrum, Senin, 8 Juni 2020 | 19:31 WIB
Ilustrasi jenazah Covid-19 akan dimakamkan. (Kompas.com/ Garry Lotulung)

Nakita.id - Wabah virus corona masih menjadi momok menakutkan untuk seluruh warga Indonesia.

Penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini telah merenggut nyawa ratusan ribu orang di dunia.

Di Indonesia sendiri, kasus Covid-19 sudah menembus angka 30 ribu dan belum memperlihatkan tanda-tanda penurunan.

Baca Juga: Demi Beli Barang Harga Ratusan Ribu Ini, Betrand Peto Ambil Uang Langsung dari Dompet Ruben Onsu hingga Sarwendah Lontarkan Kata-kata Ini

Di tengah masa pandemi ini, sebuah peristiwa mengejutkan terjadi di Indonesia bagian Timur.

Melansir dari Kompas.com, warga Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT dibuat terkejut dengan dibongkarnya makam pasien PDP.

Jenazah pasien dalam pengawasan virus corona tersebut hilang dari liang lahatnya.

Terkait hal ini, Pelaksana Harian Seketaris Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai Barat, Ismail Surdi memberikan keterangan.

Ia menjelaskan kalau jasad pasien PDP berinisial FN merupakan warga dari Desa Orong, Kecamatan Welak, Manggarai Barat.

"Kami belum tahu siapa yang membongkar makam dan mengambil jasadnya," ungkap Ismail saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (8/6/2020) pagi.

Diketahui, jenazah FN dilaporkan menghilang pada Sabtu (30/5/2020) lalu.

Baca Juga: Emosinya Seolah Tak Lagi Bisa Dibendung, Mbah Mijan Beri Pesan Menohok pada Sosok Ini Saat Disinggung Perihal Tobat

Di tempat pemakaman tersebut dikatakan ada tiga jenazah PDP lain.

Hanya saja, kuburan mereka masih aman dan tidak memperlihatkan tanda-tanda adanya perusakan.

"Saat ini kami sedang telusuri kapan ambilnya, siapa yang ambil dan di mana keberadaannya sekarang. Nanti hasilnya akan kami informasikan," ujar dia.

Sebelumnya, terjadi pula insiden tidak kalah menyedihkan terkait pasien PDP corona.

Mengutip dari Tribun Mataram, sebanyak 150 orang mengambil jasad PDP corona secara paksa di RS Stellamaris, Makassar.

Bahkan, pengambilan paksa jenazah PDP corona ini membuat aparat yang bertugas kewalahan dengan banyaknya massa.

Aparat gabungan dari TNI dan Polri sempat menghalau massa. Sempat terjadi aksi dorong dengan aparat dan masyakarat dari rumah sakit.

Baca Juga: Kenang Momen 2 Tahun Lalu Antar Putri Kecilnya Kemoterapi di Singapura, Denada Bongkar Isi Hatinya: 'Ga Tau Gimana Ngadepin Masa Depan'

Dengan membawa jenazah berstatus PDP dengan tandu tertutup kain sarung, masyarakat tetap menerobos berikade aparat berseragam TNI dan Polri menggunakan tameng.

Alhasil, ratusan orang tersebut ditetapkan sebagai ODP atau orang dalam pemantauan virus corona karena kontak dengan pasien PDP.