Bendera Kemenangan Lawan Covid-19 Kian Dekat, Indonesia Berhasil Ciptakan Alat Rapid Test Lokal yang Hasilnya Diklaim Akurat, Harganya Juga Murah di Kantong!

By Diah Puspita Ningrum, Kamis, 25 Juni 2020 | 12:25 WIB
RI-GHA, alat rapid test lokal hasil dari penelitian UGM dan Universitas Airlangga (Kompas.com/FITRI R)

Nakita.id - Wabah virus corona masih belum berakhir setelah kasus pertama di Indonesia membuat heboh pada bulan Maret 2020 lalu.

Hampir empat bulan bergelut dengan virus ini, Indonesia sudah mengalami sejumlah kemajuan salah satunya tentang ketersediaan obat serta penanganan yang kian membaik.

Kini, kabar membahagiakan kembali berembus tentang pengadaan alat rapid test buatan lokal bernama, RI-GHA.

Baca Juga: Sesumbar akan Gelar Pesta Pernikahan Super Mewah, Atta Halilintar Kini Justru Terpaksa Ucap Pisah pada Aurel Hermansyah Karena Suatu Hal, 'Berat Banget!'

Melansir dari Kompas.com, produksi alat rapid test lokal ini dibuat oleh Laboratorium Hepatika Bumi Gora, Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Pembuatan alat rapid test ini dilakukan oleh 12 personel tim produksi yang dipimpin oleh Profesor Mulyanto, Kepala Laboratorium Hepatika Bumi Gora Mataram.

"Rapid test ini kami beri nama RI-GHA Covid-19. Nama itu singkatan dari Republik Indonesia-Gajahmada, Hepatika, Airlangga. Karena ini merupakan kerja kolaborasi. Kami di Hepatika memproduksi alat rapid test Covid-19 ini. Dua universitas ternama itu yang akan menguji validasi alat ini," kata Mulyanto, Senin (22/6/2020) kemarin.

Baca Juga: Akhirnya Terkuak, Paranormal Kondang Ini Bongkar Rahasia di Balik Penemuan Bungkusan Pocong Bangkai Ayam: 'Sangat Berbahaya'

Alat rapid test buatan lokal ini dipercaya memiliki akurasi tinggi.

Apalagi, kabarnya alat rapid test ini akan dibanderol dengan harga murah per paketnya.

"Bukan hanya itu, rapid test buatan kami ini murah dan harganya terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Kami mematok harga Rp 75.000 per paketnya. Dapat diandalkan dan tak kalah dengan alat-alat rapid test buatan luar negeri," kata Mulyanto.

Kemampuan RI-GHA ini telah diuji validasnya oleh Universitas Gajah Mada dan Airlangga.

Bila tidak aral melintang, maka RI-GHA Covid-19 ini siap untuk dijual ke pasar.

Baca Juga: Renggut 97 Nyawa Penumpangnya, Ternyata Pilot dan Kopilot Ini Bicarakan Hal Ini hingga Terjadi Kecelakaan Pesawat

Bahkan dikatakan oleh Mulyanto jika alat rapid test lokal ini sudah dipesan oleh berbagai pihak.

Menceritakan awal mulanya, Mulyanto menuturkan kalau Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) RI melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menugaskan dirinya untuk membuat rapid test.

"Karena kami sudah punya pengalaman membuat berbagai alat rapid test untuk hepatitis B, HIV Aids, DBD, tes kehamilan, tes urine, dan sekarang kami mendapat tugas dari Kemenristek melalui BPBT untuk membuat rapid test untuk Covid-19."

Baca Juga: Saat Makin Dekat dengan Didi Riyadi, Terbongkar Ayu Ting Ting Malah Sudah Dapat Banyak Hadiah Termasuk Cincin dari Pria Lain

"Itu sekitar pertengahan April 2020 lalu, waktunya sangat singkat, tetapi karena kebetulan kami sudah biasa membuat rapid test, hingga kami membuat RI-GHA Covid19," jelas Mulyanto.

Keunggulan RI-GHA Covid-19 ini selain harganya murah, desainnya juga terbilang sederhana.

Alat ini mudah digunakan dan hasilnya akan terlihat hanya dalam 15 menit.

Ketua Tim Riset Laboratorium Hepatika yang juga terlibat dalam pembuatan rapid test RI-GHA, Dr Sulaiman Ngongu Depamede menjelaskan, rapid test ini tampak seperti rapid test pada umumnya.

Dalam proses rapid test, dari darah yang diteteskan dan dicampurkan dengan tetesan atau cairan bufer, akan memproses reaksi setelah penetesan sampel darah atau sampel serum/plasma.

Baca Juga: Tak Bisa Tinggal Diam, Mbah Mijan Siap Lakukan Hal Ini pada Pelaku yang Membuat Bungkusan Pocong Isi Bangkai Ayam

Dalam 15 menit hasilnya bisa langsung terlihat. Apabila garis darah berada di hurup C, artinya non-reaktif.  Jika hasilnya di angka 1 berarti seseorang reaktif.

"Jika diangka 2 menunjukkan seseorang terpapar Covid-19 sekitar tiga hari sampai tiga minggu. Jadi mengunakan RI-GHA Covid-19 kita bisa mengetahui kapan terpapar Covid-19," kata Sulaiman.