Sampai Tak Kuasa Bendung Air Mata dan Nekat Bersujud di Kaki Seorang Dokter, Pakar Komunikasi Sebut Sikap Tri Rismaharini Berlebihan

By Ela Aprilia Putriningtyas, Selasa, 30 Juni 2020 | 09:04 WIB
Bersujud Seraya Menangis di Kaki Dokter, Tri Rismaharini Mengemis Maaf Soal Rumah Sakit Overload Pasien Covid-19, Wali Kota Surabaya: Faktanya Memang Banyak! (Kolase Tribun)

Nakita.id - Baru-baru ini sikap Tri Rismaharini jadi sorotan publik tak terkecuali pengamat Komunikasi Politik, Hendri Satrio. Risma diketahui tak kuasa menahan tangis dan bersujud di kaki seorang dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo.

Momen mengharukan itu terjadi saat adanya pertemuan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya di halaman Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).

Baca Juga: Dapat Peringatan Tegas untuk Turunkan Kasus Covid-19 di Jawa Timur, Wali Kota Risma Jawab 'Ultimatum' Presiden Joko Widodo Dilansir TribunWow.com, Hendri Satrio menilai apa yang dilakukan oleh Risma adalah suatu tindakan berlebihan. Menurutnya, tidak sepantasnya Risma melakukan sikap seperti itu. Hal ini disampaikan dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Senin (29/6/2020). "Saya harus mengatakan ini Beliau agak berlebihan ya dengan melakukan itu," ujar Hendri.

Baca Juga: Hanya Manusia Biasa, Wali Kota Risma Terkulai Tak Sadarkan Diri Usai Memikul Beban Berat Surabaya Dicap Sebagai Wuhan-nya Indonesia, Begini Kondisinya Sekarang Hendri mengakui bahwa sikap yang dilakukan oleh Risma menggambarkan kekecewaan yang mendalam terkait penanganan Virus Corona di Surabaya. Namun dikatakannya bahwa solusi yang tepat adalah bukan bersujud sambil menangis-nangis. Menurutnya, Risma seharusnya bisa menunjukkan dengan mengeluarkan kebijakan yang lebih baik dan untuk melakukan perbaikan. "Memang penyesalan yang dilakukan oleh beliau terlihat dalam memang, tetapi cara menyikapinya menurut saya harusnya tidak dengan seperti itu," jelasnya. "Tetapi dengan langsung mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bisa mengubah hasil dan mengubah prosedur dari penanganan Covid itu sendiri," imbuhnya. Hendri mengatakan tindakan seperti itu akan jauh lebih baik dibandingkan harus sampai bersujud dan menangis-nangis.