Hal itu sontak membuat rapat terhenti sejenak, sembari beberapa petugas Pemkot dan peserta rapat menghampiri Risma untuk membantu mendirikan kembali dan membawanya ke tempat duduk semula.
Setelah kembali ke tempat duduknya, Risma kemudian mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi.
Dirinya mengatakan bahwa dari pihak Pemkot juga mengaku kesulitan untuk berkomunikasi dengan pihak RSUD Dr Soetomo.
Maka dari itu, Wali Kota petahana itu mengaku tidak terima jika pihaknya terus disalahkan.
Baca Juga: Terbaring Sakit, Wali Kota Risma Dirawat di ICU dan Ditangani 15 Dokter Spesialis hingga Tak Boleh Dijenguk, Mengapa?
"Kami ndak bisa, kami bisa dengan rumah sakit yang lain," kata Risma.
"Kami enggak bisa masuk ke situ (RSUD Dr Soetomo), kalau bapak menyalahkan kami, kami enggak terima, kami enggak bisa masuk ke sana," jelasnya.
"Tolonglah kami jangan disalahkan terus," pungkasnya.
Risma kemudian menyinggung terkait percakapannya dengan Kapolda Jawa Timur saat menggelar rapat di Polda Jatim.
Dirinya mengatakan bahwa saat itu Kapolda sempat menanyakan tentang kamar kosong di Surabaya.
Baca Juga: Ramai Kabar Kritis di ICU dan Dirawat 15 Dokter, Wali Kota Surabaya Risma Berikan Pesan Ini
Hal itu ditanggapi positif oleh Risma dengan menyiapkan 200 kamar kosong.
"Saya kemarin diminta, demi Allah ini saya siap disumpah dengan cara apapun," tegas Risma.
"Di rapat di Polda, Pak Kapolda bilang, Bu Risma ada kamar, 'saya menyiapkan 200 dan ini ada beberapa kosong kamar'," jelasnya.
"'Bisa dimasuki Bu Risma?', 'bisa, silakan bapak, dengan senang hati'," sambungnya.
"Demi Allah Pak Kapolda ngomong gitu, silakan dipakai kamarnya."
Namun pada kenyataannya, Risma mengaku hanya dipermainkan.
"Apa yang terjadi besoknya, kami enggak butuh bantuan, menyakitkan sekali," ungkapnya.
"Tolonglah kami jangan disalahkan terus," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pakar Komunikasi Sebut Sikap Risma Berlebihan sampai Bersujud dan Menangis terkait Penanganan Corona
Source | : | TribunWow |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR