Banyak Jenis Obat Bermunculan Dinilai Dapat Sembuhkan Virus Corona, Seorang Ahli Justru Ungkap Fakta Mengejutkan Ini, 'Jangan Cepat Percaya!'

By Shinta Dwi Ayu, Jumat, 3 Juli 2020 | 19:00 WIB
Ilustrasi virus corona (Freepik.com)

Nakita.id - Virus corona masih menjadi persoalan yang cukup serius bagi seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Di Indonesia sendiri kasus virus corona masih terus bertambah setiap harinya.

Baca Juga: Bantu Jaga Kesehatan Anak di Tengah Pandemi Menggunakan Multivitamin, Begini Cara Melindungi Si Kecil dari Luar dan Dalam dari Virus Corona

Angka kematian akibat covid-19 juga masih terus bertambah setiap harinya di Indonesia.

Pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat sedang bahu membahu terkait penanganan covid-19.

Beberapa penelitian juga tengah berusaha mencari obat ampuh untuk membasmi virus corona.

Sudah ada beberapa jenis obat yang diklaim dapat sembuhkan virus corona.

Salah satunya adalah klorokuin, jenis obat yang dinilai dapat sembuhkan pasien yang terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Kabar Terbaru Soal Virus Corona, Ahli Sebut Covid-19 Telah Bermutasi dan Jadi Jauh Lebih Mudah Menular

Kabar kemunculan obat klorokuin menjadi angin segar tersendiri bagi masyarakat awam.

Namun, kemunculan klorokuin yang diklaim dapat sembuhkan virus corona dibantah keras oleh seorang ahli.

Ahli tersebut menyebut, bahwa kita sebagai masyarakat awam jangan cepat percaya dengan hasil penelitian yang ada.

"Kita itu jangan cepat percaya dengan hasil-hasil penelitian yang belum stabil," ungkap dr. Pandu Riono, MPH,Ph.D dalam acara Webinar yang diselenggarakan oleh DKT Indonesia dengan tema 'Penanggulangan HIV-AIDS : Kebijakan dan Strategi di Tengah Pandemi COVID-19' Jumat, (03/07/2020).

Pandu menyampaikan, bahwa banyak obat yang telah diuji coba namun hasilnya masih belum efektif.

Baca Juga: Terkenal Sebagai Ibu Tiri Berhati Malaikat, Ashanty Justru Terciduk Ngamuk Hingga Berujung Adu Mulut Gara-gara Lihat Kelakuan 'Neyel' Azriel

"Banyak yang diuji coba untuk pengobatan covid dan hasil terbaru juga menunjukan hasil yang tidak efektif," tambah Pandu.

Sepakat dengan Pandu, (WHO) juga membantah penggunaan klorokuin fosfat, obat malaria, untuk melawan virus corona.