Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Sekolah Calon Perwira AD di Bandung Mendadak Jadi Klaster Baru Covid-19 karena Hal Tak Terduga Ini

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 12 Juli 2020 | 08:25 WIB
Ilustrasi virus corona (Freepik.com)

Nakita.id - Kasus virus corona di Indonesia masih terus mengalami peningkatan.

Saat berita ini ditulis, tercatat ada 74.018 kasus total di Tanah Air, dengan jumlah penambahan 1.671 kasus dari hari sebelumnya.

Jumlah pasien meninggal dunia juga bertambah 66 orang, menjadi 3.525 per Minggu (12/7/2020) pagi.

Baca Juga: Berhasil Dijebloskan ke Sel Tahanan oleh Syahrini, Begini Tanggapan Istri Reino Barack pada Nasib Orang yang Memfitnahnya: 'Penjual Kelontong Kasihan Amat Ya, Belum Nikah'

Terkait perkembangan virus corona di Indonesia, baru-baru ini muncul kabar mengejutkan dari Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Jalan Hegarmanah, Kota Bandung.

Melansir dari Kompas.com, tempat ini mendadak menjadi klaster baru kasus Covid-19 di Jawa Barat karena ditemukan 1.280 kasus di sana.

Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andhika Perkasa menjelaskan kalau kasus virus corona di Secapa AD berawal dari ketidaksengajaan.

Yakni ketika dua perwira Secapa AD berobat ke Rumah Sakit Dustira, Cimahi.

"Jadi tepatnya dua pekan lalu adalah laporan pertama dari komandan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat kepada saya hari Sabtu juga. Diawali dari ketidaksengajaan sebenarnya."

"Jadi ada dua prajurit atau perwira siswa yang berobat ke Rumah Sakit Dustira. Rumah Sakit Dustira itu adalah rumah sakit Angkatan Darat terbesar di Jabar, ada di kota ini," ujar Andika saat konferensi pers di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (11/7/2020).

Dua perwira itu berobat karena masalah bisul dan tulang belakang.

"Yang satu keluhan karena bisul, berarti demam karena adanya infeksi dan satu lagi masalah tulang belakang. Tapi ternyata mereka diswab dan positif," kata Andika menambahkan.

Baca Juga: Baik Digoreng Maupun Dikonsumsi Mentah, Kol Bisa Memberikan Efek Buruk Bagi Tubuh Jika Dikonsumsi dengan Cara Ini Moms

Setelah mendengar kabar tersebut, Andhika mengirimkan alat rapid test dari Jakarta agar seluruh siswa Secapa AD diperiksa.

Setelah dikirim 1.400 alat rapid test, hasilnya ada 187 orang reaktif.

"Dari situ kita ingin yakinkan, kita lakukan swab. Saya kirim VTM kepada Kakesdam. VTM itu adalah alat untuk swab. Nah, saya kirim kemudian dilakukan swab, dilakukan tes di laboratorium PCR dari situlah akhirnya ditemukan," ujar dia.

Setelah hasilnya keluar, 30 orang dengan kategori ringan langsung dirawat di rumah sakit.

"Kategori ringan, tidak ada kategori sedang apalagi berat. Per hari ini masih ada 17 yang dirawat di Rumah Sakit Dustira, selebihnya berada di Secapa. Dari 17 itu satu sudah negatif dan 16 yang masih positif, tapi semuanya sudah tidak merasakan gejala apa pun juga. Yang satu negatif tetap di sana karena memang masalah TBC atau paru-paru," jelas Andika.

Sedangkan sisa pasien positif menjalani karantina mandiri di Secapa AD.

Baca Juga: Apakah Moms Pernah Mimpi Hamil Saat Tidak Sedang Hamil?

"Sisanya yang saya jumpai barusan di Secapa. Saya tanya satu persatu, saya ambil tiga random dan tidak ada koordinasi sama sekali. Saya tanya 'apa yang dirasakan sebenarnya? Yang dirasakan sama sekali tidak ada," kata Andika.

Data terbaru pasien positif Covid-19 di Secapa AD berjumlah 1.280 orang, yang terdiri dari 991 perwira siswa, dan 289 staf atau anggota, serta keluarga dari Secapa AD.