Butuh Dua Kali Suntikan Vaksin Covid-19, Orang Kepercayaan Presiden Joko Widodo Sebut Negara Harus Gelontorkan 65 Triliun Demi Bisa Bebas Virus Corona

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 9 Agustus 2020 | 17:35 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona (pixabay.com)

Nakita.id - Kabar pengadaan vaksin virus corona semakin santer terdengar.

Dan baru-baru ini Menteri BUMN, Erick Thohir kedapatan memeriksa kesiapan vaksin Covid-19.

Saat ini, vaksin virus corona disebut masih dalam tahap uji klinis ketiga sebelum siap diproduksi.

Baca Juga: Pamer Panggilan Sayang di Hadapan Banyak Orang, Aurel Hermansyah Dapat Teguran Keras Ini dari Atta Halilintar, 'Jangan Berlebih!'

Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara ini, negara membutuhkan biaya cukup besar untuk bisa memberikan vaksin pada 160 juta penduduk Indonesia.

Erick memperkirakan pemerintah membutuhkan dana sebesar 4,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 65,25 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar AS) untuk menyuntikan vaksin Covid-19 kepada 160 juta penduduk Indonesia.

Menurut Erick, tiap orang membutuhkan dua kali penyuntikan vaksin Covid-19.

“Kalau harganya 15 dollar AS per vaksin, jadi berapa? Anggap 300 juta orang dikali 15 dollar AS, sudah 4,5 miliar dollar AS,” ujar Erick dalam tayangan virtual, Jumat (7/8/2020).

Erick mengatakan, rencananya dana vaksin Covid-19 tersebut sebagian akan menggunakan dana dari Kementerian Kesehatan.

“Ya saya rasa ini yang sudah kita rapatkan kemarin, dari anggaran Kemenkes yang tersisa Rp 24,8 (triliun) ya mungkin sebagian buat downpayment vaksin dulu,” kata Erick.

Baca Juga: Punya Wajah Cantik dan Tubuh Seksi yang Digilai Kaum Adam, Ariel Tatum Curhat Sering Ditanyai Tarif Kencan Sampai Dituding Simpanan Pria Hidung Belang

Erick pun memastikan, biaya imunisasi vaksin Covid-19 akan sepenuhnya ditanggung pemerintah.

“Ya program pemerintah. (Kalau bayar) nanti, yang kaya duluan pada disuntik, karena pada bayar duluan, kan enggak bisa seperti itu,” ucap dia.

Mantan bos Inter Milan itu menuturkan, pemerintah akan memetakan daerah-daerah mana saja yang masyarakatnya akan disuntikan vaksin tersebut terlebih dahulu.

“Mungkin yang di bulan pertama Jawa Timur Atau Sulawesi Selatan atau Sumut yang pada saat ini masih tinggi. Supaya dengan imunisasi ini, penyebarannya turun,” ujarnya.

Pemerintah menargetkan vaksin dapat diproduksi sendiri oleh Bio Farma pada tahun depan.

Dalam setahun, Bio Farma ditargetkan mampu memproduksi 250 juta dosis.

Baca Juga: Mengaku Sepi Job Usai Berpisah dengan Jedar, Richard Kyle Nekat Lakukan Hal Tak Terduga Ini

Produksi akan dilakukan setelah uji klinis tahap ketiga tuntas dilakukan.

Ditargetkan, uji klinis itu selesai pada Januari 2021, sehingga Bio Farma bisa langsung memproduksi vaksin virus corona pada kuartal I-2021.

(Artikel ini sudah tayang di GridStar.id dengan judul: Erick Thohir Ungkap Perkiraan Biaya Vaksin Covid-19 untuk 160 Juta Penduduk Indonesia, Butuh Rp65 Triliun)