Lagi Digodok, Google Umumkan Ciptakan 'Seismometer Mini' di Android Untuk Mendeteksi Gempa Bumi

By Cecilia Ardisty, Senin, 17 Agustus 2020 | 06:30 WIB
Google membuat pendeteksi gempa bumi di Android (freepik)

Dalam hal ini, Google memfungsikan accelerometer sebagai alat serupa seismometer untuk mendeteksi gempa bumi.

Google kemudian menggabungkan data dari banyak ponsel Android dan mengolah informasinya dengan algoritma software khusus untuk mengetahui apabila terjadi gempa bumi di suatu tempat.

Keseluruhan sistemnya dinamai Android Earthquake Alerts System. Teknologi ini antara lain memungkinkan Google menampilkan perkiraan daerah terdampak gempa di mesin pencarinya.

Saat pengguna mengetik kata kunci "earthquake" seperti gambar di bawah, misalnya, Google Search akan menampilkan informasi terkait untuk area pengguna.

Baca Juga: BMKG Beri Penjelasan Mengapa Ada Beberapa Daerah yang Sudah Diguyur Hujan Sementara yang Lain Rasakan Kemarau Berkepanjangan

Google membuat pendeteksi gempa bumi di Android

"Ponsel Android Anda dapat berperan sebagai 'seismometer mini' bersama dengan jutaan ponsel Androd lainnya, membentuk jaringan terbesar di bumi untuk mendeteksi gempa bumi," ujar Marc Stogaitis, Android Software Engineer Google, dalam sebuah posting blog.

Gempa bumi selama ini dideteksi dengan seismometer. Namun, meskipun memiliki presisi tinggi, cakupannya terbatas dan butuh biaya besar.

Di sinilah letak peran ponsel Android yang jumlahnya ada banyak dan tersebar di berbagai wilayah dunia, sehingga bisa membantu memperluas cakupan deteksi gempa.

Stogaitis mengatakan bahwa Android Earthquake Alerts System cukup sensitif untuk mendeteksi dua jenis gelombang gempa bumi, yakni Gelombang Primer (P-Wave) dan Gelombang Sekunder (S-Wave) yang menyusul setelahnya.