"Aku sendiri malu buat cerita," imbuh Atta Halilintar.
"Kamu pernah ngalamin enggak ?" tanya Maia Estianty.
"Pas SD, pernah. Al cukup berani sih ngakuin ini. Karena Al cerita gini Aku jadi berani cerita," ungkap Atta Halilintar.
Mengulas masa lalunya kala tinggal di Malaysia, Atta Halilintar bercerita soal masa-masanya di sekolah dasar.
Bahwa ia harus naik beberapa kendaraan untuk sampai ke sekolah.
"Jadi dulu itu Bu, Aku kalau sekolah ke terminal itu kan jauh. Aku harus naik bus abis itu naik kereta. Dari rumah ke sini itu kalau jalan sekitar 30-40 menit," ungkap Atta Halilintar.
Atta Halilintar pun bercerita ada seorang pria yang menawarkan untuk mengantarnya ke sekolah.
Guna memangkas waktu, Atta Halilintar pun setuju untuk diantarkan ke sekolah oleh pria tersebut.
Tak sendiri, Atta turut bersama dengan ketiga adik perempuannya untuk pergi ke sekolah naik motor tersebut.
"Dia itu (warga di Malaysia) nawarin 'Ayo paman anterin ke sana'. Aku sekolah berempat sama adik-adikku, naik motor," ungkap Atta Halilintar.
"Bisa berempat naik motor ? Itu melanggar hukum enggak ?" tanya Maia Estianty.
"Itu kan di komplek cuma jauh, di pelosok. Enggak ada jalan lain," imbuh Atta Halilintar.
Saat di perjalanan, Atta yang dibonceng sang pria di depan pun merasa ada keanehan.
Atta merasa syok kala alat kelaminnya diraba oleh pria tersebut.
Namun kala itu, Atta justru bingung dengan kelakuan pria yang tak disebutkan namanya itu.
"Suatu ketika, Aku kan di depan, ini ku (alat kelamin) diraba-raba," imbuh Atta Halilintar.