Sidik Jari Bisa Menunjukkan Potensi Bawaan Si Kecil. Cek Yuk

By Nila Kusuma Pratiwi, Senin, 8 Januari 2018 | 15:30 WIB
()

Nakita.id – Begitu bayi lahir Moms bertanya-tanya apa bakat yang dimiliki Si Kecil.

Tahukah Moms ternyata sidik jari bisa menunjukkan potensi bawaan Si Kecil?

BACA JUGA :Setiap Huruf Pada Nama Seseorang Bisa Memengaruhi Hidup Kita

Sekarang ada metode baru lo Moms untuk mengevaluasi kecerdasaan bawaan seseorang melalui biometric sederhana, dimana sidik jari memegang kunci masa depan Si Kecil.

Konsep tersebut disebut-sebut sebagai pemetaan masa depan.

Metode ini didasarkan pada premis ilmiah, bahwa pola pada ujung jari seseorang selaras dengan pola pada otak kiri dan kanan individu.

Hal ini dapat menunjukkan potensi bawaan seseorang.

BACA JUGA :Wah, 3 Zodiak Ini Ternyata Akan Alami Perubahan Besar di 2018

Setelah metode sederhana untuk mengumpulkan semua 10 sidik jari, hasilnya kemudian disusun menjadi laporan terperinci.

Menurut website sidkikjadiindonesia.com, melalui berbagai penilitian, terungkap bahwa sidik jari setiap orang adalah unik bagi tiap manusia.

Setiap orang memiliki serangkaian sidik jari yang berbeda dari orang lain, sehingga saat ini sidik jari dijadikan pedoman untuk proses identifikasi seseorang diseluruh dunia.

Saat ini dengan riset yang terus menerus dilakukan, sidik jari juga bisa dimanfaatkan untuk mengetahui atau memetakan jenis kecerdasan/bakat seseorang, gaya belajar hingga personaliti atau karakter bawaan.

Metode ini dinamakan Tes Analisa Bakat Sidik Jari atau Tes Kecerdasan Majemuk alias Dermatoglyphics Multiple Intelligence Test (DMIT).

BACA JUGA: 7 Karakter yang Menunjukkan Kecerdasan Emosional Tinggi. No 5 Kepo

Analisa sidik jari adalah metode terkini yang berbasis teknologi untuk menganalisa bakat yang dimiliki seseorang baik anak-anak hingga orang dewasa.

Dengan mengetahui bakat seseorang, maka bisa dikembang potensi-potensi untuk meraih kesuksesan hidup secara lebih efektif dan efisien karena bisa diketahui gaya belajar, kepribadian yang melekat dan profesi yang cocok.

Untuk diketahui, analisa sidik jari memiliki dasar ilmu pengetahuan yang disebut dermatoglyphics.

Dermatoglyphics berasal dari bahasa yunani Derma berarti kulit dan Glyph; berarti ukiran.

Ilmu ini mendasarkan pada teori epidermal atau garis-garisan pada permukaan kulit. Dermatoglyphics mempunyai dasar ilmu pengetahuan yang kuat karena didukung oleh penelitian, ilmu ini meyakini bahwa sidik jari adalah “cetak biru” seseorang.

Para ahli tertarik dengan sidik jari karena : 

1. Sidik jari tiap orang berbeda. Tidak ada orang yang memiliki sidik jari yang sama dan sidik jaripun tidak bisa dipalsukan.

2. Sidik jari bersifat permanen. Pola sidik jari tidak akan berubah dari sejak lahir hingga meninggal dunia.

3. Sidik jari mudah diklasifikasikan dan di ukur. Mudah dilihat dengan mata telanjang dan bisa di integrasikan dengan teknologi dan disimpan dalam database.

Dalam riset dermatoglyphics, pola sidik jari sudah muncul pada janin saat berusia 13-19 minggu saat didalam kandungan.

Saat ini riset sidik jari gencar dilakukan oleh para ilmuwan. Para ilmuwan menghubungkan sidik jari dengan kecerdasan, kesehatan fisik-mental, psikologis dengan jumlah sample saat ini mencapai lebih dari 3 juta orang.

Hasil risetnya secara statistik kemudian disimpulkan bahwa sidik jari erat kaitannya dengan otak dan personaliti seseorang.

BACA JUGA :Jangan Terlalu Sering Moms, 4 Produk Ini Justru Bisa Merusak Kulit

Sejal Vora, konsultan yang berafiliasi  dengan sebuah institute internasional mengungkapkan, “Siapa yang tidak ingin memahami pemikiran kita sendiri, atau apa yang paling sesuai untuk karir anak-anak? Mungkin ingin menjadi insinyur, atau cenderung lebih ke musical, tapi karena tekanan orang tua mungkin tidak akan menjadi potensi penuh sebagai pribadi dan professional.”

Tidak ada yang meragukan hasil yang akurat dibandingkan dengan tes IQ asumtif.

Vora menambahkan, “Ini 110 persen benar. Lagi pula, bagaimana sidik jarimu bisa salah?”