Sindrom Kepala Gepeng Bikin Bayi Ini Gunakan Helm Sepanjang Hari

By Radita Milati, Senin, 8 Januari 2018 | 20:44 WIB
Bayi penderita sindrom kepala gepeng ini harus menggunakan helm untuk mengembalikan bentuk kepalanya. ()

Nakita.id - Menurut sebuah penelitian di jurnal "Pediatrics" sebanyak 47% bayi lahir dengan kondisi kepala gepeng dan miring di bagian belakang atau brachycephaly

Hal tersebut biasanya akan terlihat saat bayi memasuki usia 6 minggu sampai 8 bulan. 

BACA JUGA: Moms Berencana Jalani Bayi Tabung ? Ini Langkah Demi Langkahnya!

Bayi yang lahir dengan kondisi kepala gepeng (brachycephaly) dikarenakan beberapa faktor, diantaranya:

-  Jika kondisi kepala bayi gepeng saat lahir, bisa jadi kondisi tersebut disebabkan oleh tekanan dalam kandungan. 

- Proses persalinan juga memengaruhi. Misalnya prsalinan bayi prematur, proses persalinan yang lama, dan persalinan yang sulit terutama bila menggunakan bantuan alat seperti vakum dan forseps. 

Di antara beberapa kejadian bayi lahir dengan kondisi kepala gepeng, untuk proses penanganannya pun beragam, namun ada juga bayi yang harus menggunakan perangkat medis khusus seperti helm korektif untuk memperbaiki kondisi kepala bayi. 

Namun, penggunaan helm korektif hanya digunakan bagi bayi dengan sindom kepala gepeng dengan kondisi parah. 

BACA JUGA: Gemasnya Arkana, Anak Stuart Collin dan Risty Tagor. Matanya Abu-abu

Seperti kejadian yang dialami Danielle Herzog yang bercerita mengenai kondisi putra kecilnya yang berusia 6 bulan menderita brachycephaly. 

Dirinya menyadari bahwa kondisi fisik bayinya tidak seperti bayi pada umumnya. 

Menyadari hal tersebut, Danielle pun langsung memeriksakan sang bayi ke dokter dan mengatakan bahwa bayinya mengalami sindrom kepala gepeng yang mengharuskan bayinya tersebut untuk menggunakan helm korektif.