Tabloid-Nakita.com - Menghadapi persiapan si kecil masuk sekolah memang membuat sebagian orangtua deg-degan. Terutama, ketika anak baru mau masuk Kelompok Bermain. Macam-macam hal yang menjadi tantangan orangtua (bukan si anak sendiri), misalnya: belum lancar berbicara, belum bisa berkemih sendiri, masih sering tantrum, atau belum pernah ditinggal sendiri.
Baca: Sikap Orangtua yang Bikin Anak Masih Suka Ngompol
Nah, kalau anak sudah mau sekolah tapi belum bisa pipis sendiri, bagaimana solusinya?
Menurut psikolog Diennaryati Tjokrosuprihatono, anak yang belum bisa berkemih sendiri di usia prasekolah biasanya disebabkan:* Di usia-usia sebelumnya, si kecil tidak dilatih berkemih secara konsisten.* Toilet training diterapkan dengan penuh tekanan (misal, dengan ancaman atau hukuman) sehingga anak ketakutan dan justru membuatnya mengompol.* Pelatihan berkemih dijalankan dengan baik, namun anak ingin terus diperhatikan. Biasanya terjadi pada kasus si prasekolah yang punya adik baru. Ia melihat adik bayi tak dimarahi jika mengompol, malah mendapat perhatian.
Baca: Ngompol yang Tidak Wajar, Ini Tandanya!
Dengan daya tangkap terbatas, si prasekolah belum bisa membandingkan kemampuan si adik dengan dirinya. Dia hanya melihat kenyamanan si adik dan respons orangtua yang tidak memarahi adiknya. Lalu ia pun meniru, meski sebetulnya anak sudah bisa pipis sendiri. Ini yang disebut regresi atau kemunduran. Si prasekolah berharap, dengan perilakunya yang “mundur” itu, orangtuanya akan memerhatikannya.
Solusi jika anak belum bisa pipis sendiri:* Lebih baik terlambat daripada tidak. Bila si prasekolah memang belum bisa berkemih sendiri, tetaplah dilatih. ”Oh, Kakak belum bisa pipis di toilet ya. Enggak apa-apa. Sekarang kita bersihkan dulu yuk pipis Kakak yang berceceran di lantai ini. Lain kali kalau Kakak mau pipis cepat-cepat ke kamar mandi ya.”
Baca: Anak Mengompol, Ini Penyebab dan Pencegahannya
Kalau anak sudah mampu melakukan BAK di toilet, beri ia pujian. ”Terima kasih ya, Kak, Kakak sudah pipis sendiri ke toilet. Jadi Mama enggak repot harus mengepel lantai.”
* Lakukan pula pembiasaan. Contoh, setiap pagi bangun tidur anak dibawa ke kamar mandi untuk pipis atau BAB. Ketika mau tidur malam diusahakan anak tidak banyak diberi minum. Jika perlu saat tengah malam dibangunkan untuk pipis sehingga tidak mengompol. Orangtua memang harus punya ekstra waktu untuk melakukan hal itu.
Baca: Manjurkah Hipnoterapi untuk Mengatasi Anak Ngompol?
Nah, baru sadar kan, kalau penyebab anak masih ngompol ternyata bisa dat