Wajib Tahu! Anak Bisa Disebut Terlambat Bicara Jika Mengalami Hal Ini

By Anisyah Kusumawati, Rabu, 10 Januari 2018 | 09:56 WIB
()

Nakita.id - Tiga tahun pertama kehidupan, saat otak berkembang dengan pesat, adalah periode paling intensif untuk mengasah kemampuan berbicara dan bahasa si kecil.

Keterampilan ini akan dapat maksimal tercapai bila faktor internal dan eksternal juga mendukung Moms.

Terkadang memang ada anak yang terlambat berkembang pada aspek bahasanya.

BACA JUGA :  Ini 6 Tanda Perkembangan Motorik Anak 1-2 Tahun yang Normal Terjadi

Namun, Moms harus ingat, setiap anak itu unik, perkembangan pada setiap anak pun bisa berbeda-beda kecepatannya.

Sebaiknya perkembangan anak ini jangan berpatok pada anak lain seusianya.

Berikut adalah rambu-rambu merah keterlambatan yang harus Moms waspadai dan harus segera dikonsultasikan. 

- Sedikit atau tidak ada suara saat masih bayi

- Sedikit atau tidak ada kontak mata atau respons terhadap suara

- kurang senyuman saat enam bulan

BACA JUGA: Ungkep Hati Ampela Goreng, Hidangan Klasik Favorit Seisi Rumah

- tidak menunjuk objek yang diminati saat  14 bulan

- tidak menanggapi saat dipanggilnya namanya ketika berusia 15 bulan

- tidak mengucapkan sepatah kata pun saat 16 bulan

Lalu, apa saja faktor internal dan eksternal yang menyebabkan si kecil terlambat bicara?

1. Faktor internal

Berbagai faktor internal atau faktor biologis tubuh seperti faktor persepsi, kognisi dan prematuritas dianggap sebagai faktor penyebab keterlambatan bicara pada anak.

Persepsi

Persepsi merupakan kemampuan untuk mengolah informasi yang masuk atau yang diterima oleh panca indera diantaranya telinga.

BACA JUGA : Cara Sepele Ini Ternyata Bisa Membuat Si Kecil Lancar Menulis

Telinga sebagai organ sensori auditori berperan penting dalam perkembangan bahasa.

Beberapa studi menemukan gangguan pendengaran karena otitis media pada anak akan mengganggu perkembangan bahasa.

Kognisi

Terdapat hubungan antara kognisi atau cara berpikir dan bahasa.

Anak yang belum maksimal perkembangan kognitifnya kemungkinan mengalami keterlambatan bahasa

Prematuritas

Weindrich menemukan adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan prematuritas yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak, seperti berat badan lahir, Apgar score, lama perawatan di rumah sakit, bayi yang iritatif, dan kondisi saat keluar rumah sakit.

Menurutnya, gangguan bahasa sekitar 40% dan 70% merupakan kecendrungan dalam suatu keluarga.

Separuh keluarga yang memiliki anak dengan gangguan bahasa, minimal satu dari anggota keluarganya memiliki problem bahasa.

Orang tua yang berpengaruh pada keturunan ini mungkin bertanggung jawab terhadap faktor-faktor genetik.

2. Faktor eksternal

Riwayat keluarga

Demikian pula dengan anak dalam keluarga yang mempunyai riwayat keterlambatan atau gangguan bahasa beresiko mengalami keterlambatan bahasa pula.

Riwayat keluarga yang dimaksud antara lain anggota keluarga yang mengalami keterlambatan berbicara, memiliki gangguan bahasa, gangguan bicara atau masalah belajar.

BACA JUGA : Tanda-tanda Bayi Sehat dan Tumbuh Kembangnya Normal. Bisa Cek Sendiri di Rumah!

Pola asuh

Faktor lain adalah anak yang menerima contoh berbahasa yang tidak kuat dari keluarga, yang tidak memiliki pasangan komunikasi yang cukup dan juga yang kurang memiliki kesempatan untuk berinteraksi akan memiliki kemampuan bahasa yang rendah.

Lingkungan verbal

Lingkungan verbal juga memengaruhi proses belajar bahasa anak.

Anak di lingkungan keluarga yang berbicara dengan baik akan belajar kata-kata tiga kali lebih banyak dalam seminggu dibandingkan anak yang dibesarkan dalam keluarga dengan kemampuan verbal lebih rendah

Pendidikan

Studi lain melaporkan juga ibu dengan tingkat pendidikan rendah merupakan faktor risiko keterlambatan bahasa pada anaknya.

Jumlah anak

Chouhury dan beberapa peneliti lainnya mengungkapkan bahwa jumlah anak dalam keluarga mempengaruhi perkembangan bahasa seorang anak, berhubugan dengan intensitas komunikasi antara orang tua dan anak.

Apa yang harus dilakukan saat anak memiliki maslaah keterlambatan? 

Bicaralah dengan dokter anak, Moms.

Dokter mungkin juga mengarahkan Moms ke ahli patologi bahasa, yang merupakan profesional kesehatan yang dilatih untuk mengevaluasi dan mengobati orang dengan gangguan bicara atau bahasa.

Ahli patologi bahasa bicara akan berbicara kepada Moms tentang komunikasi dan pengembangan umum anak Moms.

BACA JUGA : Ini Dia, Aktivitas Sederhana Untuk Menstimulasi Kecerdasan Bayi!

Dia juga akan menggunakan tes lisan khusus untuk mengevaluasi anak Moms.

Tes pendengaran sering disertakan dalam evaluasi karena masalah pendengaran dapat mempengaruhi perkembangan bahasa dan ucapan.

Bergantung pada hasil evaluasi, ahli patologi bahasa mungkin menyarankan kegiatan yang dapat Moms lakukan di rumah untuk merangsang perkembangan anak Moms.

Namun, Moms bisa mencegah hal ini terjadi dengan memberikan stimulus seperti mengajaknya ngobrol atau sering membacakan cerita untuknya.