Haru,Ayah Ini Rela Menggendong Anaknya Sejauh 28 Km Setiap Hari Agar Bisa ke Sekolah

By Maharani Kusuma Daruwati, Rabu, 10 Januari 2018 | 13:08 WIB
Seorang ayah asal China rela menggendong anaknya agar bisa bersekolah ()

Nakita.id - Orang tua akan melakukan apa saja untuk anak mereka, bahkan itu berarti mereka harus mengorbankan banyak hal termasuk kehidupan mereka sendiri, Moms.

Begitu juga dengan Yu Xukang yang berusia 40 tahun dari Kotapraja Fengyi di Kabupaten Yibin di provinsi Sichuan, China.

Seorang ayah di China ini rela melakukan segala cara untuk anaknya Xiao Qiang yang sekarang berusia 12 tahun.

BACA JUGA: Tak Pakai Drama, Begini Persiapan Revalina S Temat Menyapih Anak

Ia tak mau menyerah pada kondisi anaknya yang cacat karena kedua lengan dan kakinya bengkok dan punggungnya membungkuk.

Yu Xukang mengabdikan dirinya pada si kecil dengan selalu menggendongnya setiap hari sejauh 28 kilometer untuk pergi ke sekolah setiap hari.

Xiao ingin belajar, dan sebagai seorang ayah, Yu tahu bahwa dia adalah satu-satunya harapan anaknya. 

“Saya tahu bahwa anak saya cacat fisik tapi tidak ada yang salah dengan pikirannya,” kata Yu.

BACA JUGA: Bahaya! Minyak Zaitun Bisa Mengeluarkan Asap Beracun jika Digunakan untuk Menggoreng

Mereka harus menempuh perjalanan yang begitu jauh karena Yu tidak bisa menemukan sekolah di daerahnya yang memiliki fasilitas memadahi dan mau menerima kekurangan anaknya.

Satu-satunya tempat di mana ia bisa mendapatkan tempat untuk Xiao berada di Sekolah Dasar Fengxi di Kotapraja Fengyi di Kabupaten Yibin di provinsi Sichuan  yang berjarak lima mil bila berjalan kaki.

Jalan menuju sekolah Xiao tidak semudah hanya menyeberang jalan. 

Mereka harus menempuh perjalanan bermil-mil, dengan Yu membawa Xiao di keranjang yang dia bawa di punggungnya.

Ayah gendong anak ke sekolah

Malangnya, istri Yu meninggalkan mereka saat Xiao baru berumur 3 tahun. 

Namun, Yu mengatakan bahwa dia bertekad bahwa anak laki-lakinya tidak akan menderita karena dibesarkan oleh orang tua tunggal dan dia ingin memberinya kesempatan terbaik.

Setiap pagi ia bangun jam lima pagi menyiapkan makanan untuk anaknya, kemudian menggendongnya dan berjalan sejauh empat setengah mil ke sekolah.

Setelahnya ia akan kembali lagi bekerja dan mendapat uang untuk mencukupi kehidupan mereka.

BACA JUGA: Tak Pakai Drama, Begini Persiapan Revalina S Temat Menyapih Anak

Selesai bekerja, Yu akan kembali menjemput Xiao dan membawanya pulang dengan berjalan bolak balik meski menempuh puluhan kilometer. 

“Anak saya yang cacat tidak bisa berjalan sendiri dan itu juga berarti dia tidak dapat mengendarai sepeda. Meski berusia 12 tahun tingginya hanya 90 cm,” jelas Yu.

“Tapi saya bangga dengan kenyataan bahwa dia sudah berada di puncak kelasnya dan saya tahu dia akan mencapai hal-hal besar. Mimpiku adalah dia akan kuliah,” tambahnya.

BACA JUGA: Catat 3 Langkah Menyapih Anak Tanpa Rewel yang Wajib Moms Coba

Untungnya, ketika cerita mereka diketahui dunia melalui media lokal, pemerintah daerah mengumumkan bahwa mereka akan menyewakan kamar untuk Yu dan anaknya dalam waktu dekat. 

Selain itu, sekolah akan disesuaikan sehingga bisa juga membawa siswa yang tinggal di asrama, termasuk Xiao, untuk membantu mengurangi beban kerja sang ayah.

Begitu besar pengorbanan Yu untuk anak kesayangannya itu, Moms.