5 Reaksi yang Sebaiknya Jangan Dilakukan Saat Marah dengan Anak

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Kamis, 11 Januari 2018 | 13:12 WIB
()

1. Terburu-buru marah

Ada kalanya, secara tak sadar orangtua memarahi anak dengan spontan tanpa bersedia mendengarkan dan mencerna kesalahan yang dilakukan anak.

Kekesalan membuat amarah Moms memuncak, padahal mungkin apa yang dilakukan anak tidak seberapa.

BACA JUGA: Pola Asuh Ini Membuat Anak Patuh dan Disiplin Tanpa Perlu Dimarahi

Hindari mencampur adukkan persoalan pribadi Moms ketika sedang berkomunikasi dengan anak.

Redamlah emosi karena terburu-buru marah akan membuat masalah kian melebar.

2. Mengomel tanpa henti

Ketika anak melakukan kesalahan, Moms akan membanjiri anak dengan omelan tanpa jeda.

Besar kemungkinan, hal ini tidak memberikan solusi efektif karena justru akan membuat anak bersikap masa bodoh.

Bahkan, seiring tumbuh kembang anak ia akan menganggap omelan orangtuanya hanya angin lalu.

Untuk itu, jangan biasakan mengomeli anak tanpa henti Moms karena tidak akan membuat anak mendengarkan kita.

3. Membanting barang

Moms suka membanting barang ketika sedang memarahi Si Kecil?

Masa kanak-kanak adalah masa belajar, di mana anak cenderung meniru hal yang ia lihat pada orang dewasa.

Dengan kata lain, anak akan berpikir marah dengan membanting barang adalah hal yang boleh dilakukan.

Bukannya menurut, Moms akan menumbuhkan Si Kecil menjadi sosok yang pemarah.

BACA JUGA: Usus Goreng Rica-Rica ini Seketika Bikin Perut Keroncongan

4. Mendiamkan berhari-hari

Kesal pada anak lalu tidak mengajaknya bicara berhari-hari, bukan cara yang bijak Moms.

Mendiamkan anak dalam waktu lama akan membuat hubungan orangtua dengan anak menjadi renggang, permasalahan pun tidak akan selesai.

5. Kekerasan fisik dan verbal

Marah kepada anak dengan melibatkan kekerasan fisik sebaiknya dihindari Moms.

Memukul, mencubit atau menampar anak ketika marah akan menimbulkan trauma psikologis pada anak.

Ia tidak mengingat pesan yang ingin disampaikan orangtua karena pikirannya tertuju pada rasa sakit dan terluka karena pukulan kita.

Sebuah studi yang dilakukan di University of New Hampshire menemukan, anak yang terbiasa mendapat kekerasan verbal di rumah akan mengalami masalah perilaku dan psikologis di masa mendatang.

Berlaku kasar kepada orang lain dan hewan sangat mungkin dilakukan anak untuk melampiaskan trauma yang ia dapatkan.

Untuk itu penting Moms untuk mengatur kadar emosi ketika marah ya agar tidak memengaruhi tumbuh kembang anak.