Karena Ingin Keren, Anak 2 Tahun Dipakaikan Cat Rambut Unik, Padahal Tindakan itu Picu Bahaya Kesehatan Bagi si Anak

By Fadhila Auliya Widiaputri, Kamis, 11 Januari 2018 | 19:52 WIB
Viral karena penampakannya yang lucu, tetapi ()

Nakita.id - Saat ini, media sosial sedang dihebohkan dengan gaya rambut seorang anak berusia 2 tahun yang dinilai unik dan nyeleneh.

Memang belum diketahui pasti anak ini berasal dari mana.

Namun, dilansir dari Twoeggz, kedua orangtua anak ini sengaja melakukan aksi tersebut karena menganggap apa yang dia lakukan akan membuat anaknya terlihat lebih tampan.

Dalam foto tersebut, terlihat rambut sang anak yang keriting dengan hightlight putih di sekeliling ujung rambutnya. 

Aksi kedua orangtua ini pun lantas menimbulkan sejumlah komentar.

Ada beberapa warganet yang mengutarakan kekagumannya karena melihat tampilan sang anak yang anti-mainstream.

Ada pula yang mengecam aksi perwarnaan rambut yang dilakukan oleh kedua orangtua tersebut.

BACA JUGA: Sekolah Tempat Penularan Difteri. Kemenkes Wajibkan Vaksin Sebagai Syarat Masuk Sekolah

Memang Moms, mewarnai rambut anak sangat tidak dianjurkan.

Hal ini disebabkan karena rambut anak pada umumnya lebih halus dibanding rambut orang dewasa.

Dengan kata lain, rambut mereka lebih rentan rusak akibat zat kimia dan faktor lingkungan.

Kendall Ong, ahli rambut, mengatakan faktor hormonal berperan penting pada kondisi rambut dan kulit anak.

"Setelah mencapai pubertas baru rambut menjadi matang dan sampai pada kondisi rambut orang dewasa pada umumnya.

Rambut yang lurus mungkin akan menjadi lebih ikal, sementara rambut yang tadinya ikal menjadi lurus.

Setelah pubertas warna rambut, ketebalan, serta kondisi rambut mungkin berubah," ujarnya yang dikutip dalam Kompas.com.

Senada dengan Ong, menurut Bonnie Harmon, warna rambut, ketebalan, dan lurus atau ikalnya rambut akan mengalami perubahan mulai dari kelahiran sampai pubertas.

Oleh karena itulah, pewarnaan atau tindakan lain yang menggunakan zat kimia pada rambut anak yang belum mencapai usia tidak dianjurkan.

"Kulit kepala anak biasanya lebih lembut, sensitif, dan gampang mengalami reaksi alergi.

Padahal reaksi alergi ini bisa menyebabkan borok di kulit, rambut rontok, bengkak, gatal, bahkan gangguan pernapasan," paparnya.

Ong menyarakankan agar orangtua menunda keinginan mewarnai rambut anak sampai anak berusia remaja.

Dikarenakan saat anak berusia kurang dari 16 tahun, warna rambut dapat dengan mudah meresap melalui kulit kepala ke aliran darah.

"Warna rambut permanen atau highlight mengandung amonia dan hidrogen peroksida yang bisa merusak rambut," tambahnya.

BACA JUGA: Ingin Anak Lebih Fokus dan Tekun? Berikan Mereka Jubah Batman