Ini Dia 4 Fakta Seputar IQ Si Kecil yang Perlu Moms Ketahui Sekarang

By David Togatorop, Jumat, 12 Januari 2018 | 07:19 WIB
()

Nakita.id - Kemampuan Si Kecil dalam berpikir, berakal, dan menanggapi sesuatu, bisa dilihat berdasarkan kecerdasan intelektual atau yang sering kita sebut dengan IQ.

Untuk mengetahui tingkatan IQ, Si Kecil bisa mengikuti serangkaian tes.

Nah, dari tes tersebut, jika skornya di atas angka 140, maka Si Kecil bisa disebut jenius.

BACA JUGA: Yummy, Spageti Saus Keju Menu Sarapan Praktis Bisa Jadi Bekal Si Kecil

Lalu jika dikatakan skor IQ-nya rendah adalah jika nilainya di bawah 70.

Selain itu, ada beberapa fakta lain seputar IQ.

1. Penilaian dalam Tes IQ

Tes IQ dilakukan untuk mengukur kecerdasan kita berdasarkan tingkat nalar baik dalam bahasa maupun visual-spasial, penyelesaian masalah, logika, pengetahuan umum, dan kecerdasan lainnya.

Untuk mencobanya, ada banyak tes IQ yang bisa Moms pilih secara daring atau online.

Berbagai tes IQ yang ada ternyata memiliki sistem penilaiannya masing-masing.

Jadi mungkin saja hasil setiap tes berbeda, disesuaikan dengan tujuan tes IQ tersebut.

BACA JUGA: Lucu! Tingkah Si Kembar Buah Hati Cynthia Lamusu ini Bikin Gemas

2. Kondisi Tidak Baik Bisa Memengaruhi Tes IQ

Saat mengikuti sebuah tes IQ, ada beberapa hal yang bisa memengaruhi Si Kecil.

Seperti suasana hati, apakah sedang sedih, marah, gelisah, dan suasana hati lainnya.

Selain itu, hasil tes IQ juga bisa dipengaruhi oleh kondisi kesehatan.

Jika kondisi sedang tidak baik, ini dapat memengaruhi hasil skor tesnya.

Sehingga hasilnya menjadi kurang akurat.

BACA JUGA: Si Kecil Mudah Lupakan Angka? Coba Atasi Dengan Cara ini Moms

3. Sifatnya Relatif

Kecerdasan seseorang sifatnya relatif atau tidak mutlak.

Ini kenapa para ahli menyarankan agar IQ jangan dijadikan sebagai ukuran kualitas seseorang.

Skor IQ tidak mengukur bakat musik, seni, atau emosional Si Kecil.

4. Berapapun IQ-nya, Si Kecil Memiliki Bakat Masing-masing

Skor IQ bisa digunakan untuk membantu menilai bakat apa yang Si Kecil miliki.

Misalnya, anak yang memiliki logika tinggi, belum tentu dapat berkomunikasi dengan baik, atau jika dia memiliki tingkat kreativitas yang tinggi, belum tentu tingkat nalarnya juga tinggi.

Masing-masing anak memiliki kelebihan atau bakat masing-masing dan itu tidak hanya ditentukan berdasarkan IQ tinggi saja. (Cirana Merisa)