Hampir 500 Ribu Kehamilan Tidak Direncanakan Terjadi Selama Pandemi, Simak Tips Mengendalikan Kehamilan Agar Moms dan Dads Tak 'Kebablasan'

By Ratnaningtyas Winahyu, Kamis, 24 September 2020 | 17:15 WIB
Sebanyak 420 ribu kehamilan tidak direncanakan terjadi selama pandemi (Freepik.com/racool_studio)

Hampir 500 Ribu Kehamilan Tidak Direncanakan Terjadi Selama Pandemi, Simak Tips Mengendalikan Kehamilan Agar Moms dan Dads Tak 'Kebablasan'

Nakita.id – Tak terasa, sudah hampir 7 bulan Indonesia dilanda pandemi Covid-19.

Selama itu pula, berbagai dampak pun telah terjadi, salah satunya adalah kehamilan yang tidak direncanakan.

Ya, akibat lebih banyak berkegiatan di rumah, tak sedikit pasangan yang akhirnya menjadi lebih sering melakukan hubungan seksual.

Hal tersebut tentu tidak menjadi masalah, asalkan pasangan tersebut memakai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.

Baca Juga: Harus Selalu Diperhatikan, Begini Cara Agar Ibu Hamil Tetap Sehat dan Aman Kandungannya di Tengah Pandemi Covid-19

Di Indonesia sendiri, BKKBN menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 yang berlangsung selama bulan Maret 2020 hingga sekarang menyebabkan penurunan penggunaan kontrasepsi dan berdampak pada 420ribu kehamilan tidak direncanakan.

Sedangkan secara global, UNFPA memperkirakan terdapat 7 juta kehamilan tak terencana yang bahkan bisa meningkat menjadi 20,4 juta jika pandemi terus memburuk.

Dengan adanya fakta tersebut, program KB yang dicanangkan pemerintah pun terancam gagal.

Deputi KB KR BKKBN dr. Eni Gustina, MPH pun menjelaskan gagalnya program KB selama pandemi disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya, terbatasnya akses masyarakat menuju fasilitas kesehatan, pasangan usia subur menunda mendatangi faskes untuk mendapatkan pelayanan KB karena khawatir akan tertular, hingga fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan kontrasepsi tutup karena provider pelayanan KB belum sepenuhnya memiliki sarana yang diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19.

Baca Juga: Tidak Usah Khawatir Moms, Keadaan Emosi Naik Turun Akibat Hormon Saat Masa Kehamilan Adalah Wajar

Untuk itu, BKKBN mengimbau agar pasangan usia subur juga mulai beradaptasi selama masa pandemi ini dengan cara:

1. Merencanakan kehamilan dengan menghindari 4 T (melahirkan terlalu muda, terlalu banyak anak, terlalu rapat jarak kelahiran, dan terlalu tua).

2. Tetap menggunakan kontrasepsi bagi pasangan usia subur yang menunda/tidak ingin hamil lagi.

3. Hubungi petugas kesehatan melalui telepon/WhatsApp jika ada keluhan mengenai penggunaan kontrasepsi.

Baca Juga: Jadi Keluhan Banyak Ibu Hamil, Ternyata Ini Penyebab Moms Cepat Merasa Lapar dan Ingin Makan Terus Selama Hamil

4. Gunakan kondom/pil KB jika tidak memungkinkan pergi ke tempat pelayanan KB

5. Gunakan KB pasca persalinan bagi Moms yang melahirkan pada saat pandemi ini

Salah satu pil KB yang dapat menjadi pilihan adalah Pil KB Elsza.

Berbeda dengan pil KB pada umumnya, Pil KB Elsza sengaja diformulasikan untuk perempuan modern masa kini yang masih ragu terhadap efek samping penggunaan kontrasepsi, seperti berat badan yang meningkat, timbulnya jerawat, ataupun menstruasi yang menjadi tidak teratur.

Baca Juga: Diyakini Sebagai Biang Kerok Penyebab Susah Hamil, Kenali Berbagai Penyebab Kista di Rahim

“Salah satu alasan perempuan enggan untuk menggunakan kontrasepsi adalah dikarenakan ketakutan akan efek samping yang ditimbulkan. Untuk itu, kami menghadirkan inovasi terbaru berupa Pil KB Elzsa yang mengandung hormon kombinasi Cyproterone Acetate dan juga Ethinylestradiol sebagai solusi bagi perempuan modern untuk merencanakan keluarga tanpa worry adanya efek samping.

Bahkan, penggunaan Pil KB ini secara teratur dapat membantu untuk menjaga keseimbangan hormon pada perempuan, sehingga menstruasi lebih teratur dan juga memberikan manfaat tambahan pada kesehatan kulit,” ujar Melati Gultom, Brand Manager Pil KB Elzsa.

Selain itu, Pil KB Elzsa juga mampu menghambat ovulasi hingga penyakit yang disebabkan oleh peningkatan produksi hormon.  

Baca Juga: Ibu Hamil Tak Boleh Sembarangan! Dokter Beberkan Sejumlah Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Selama Masa Kehamilan

Cyproterone acetate yang terdapat dalam Pil KB Elzsa dapat menghambat pengaruh androgen yang juga diproduksi perempuan sehingga dapat mengatasi penyakit yang disebabkan oleh peningkatan produksi androgen atau sensitivitas tertentu terhadap hormon-hormon ini.

Selain memberikan efek kontrasepsi berupa penghambatan ovulasi dan perubahan-perubahan sekresi leher rahim, Pil KB kombinasi estrogen/progestogen juga mempunyai sifat positif yaitu siklus menstruasi menjadi lebih teratur dan nyeri menstruasi serta darah haid berkurang. Berkurangnya darah haid menyebabkan berkurangnya defisiensi zat besi” imbuh Melati.

Selain itu, dalam rangka merayakan Hari Kontrasepsi Sedunia yang jatuh pada 26 September mendatang, DKT Indonesia memberikan donasi berupa 1.000 pcs Pil KB Andalan Laktasi kepada para ibu menyusui di wilayah Aceh, Medan dan Banjarmasin.

Baca Juga: Sering Alami Tekanan Darah Rendah di Masa Kehamilan? Ternyata Makanan Ini Sebaiknya Tidak Dikonsumsi oleh Ibu Hamil

Melalui program ‘1.000 Kebaikan Ibu Andalan’, DKT Indonesia pun berharap penggunaan kontrasepsi bagi ibu menyusui di masa pandemi bisa mengalami peningkatan.

“Setiap ibu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Menyusui dan keluarga berencana adalah dua bagian besar yang umumnya dipikirkan para ibu untuk membuat keluarga yang berkualitas. Namun, banyak hal yang menjadi faktor penghambat, salah satunya adalah keterbatasan akses terhadap kontrasepsi, minimnya pendidikan KB, stres dan lain-lain.

Melalui program ‘1.000 Kebaikan Ibu Andalan’ kami ingin berbagi kepada ibu menyusui di wilayah tersebut untuk memenuhi KB mereka khususnya di masa pandemi ini” pungkas Melati.

Baca Juga: Waspadai Penyebab Tekanan Darah Rendah Saat Hamil, Bisa Juga karena Dehidrasi Lho Moms!