3 Kesalahan yang Wajib Dihindari Saat Bayi Belajar Duduk dan Berjalan

By Gisela Niken, Jumat, 12 Januari 2018 | 19:52 WIB
Latihan duduk dan berjalan yang sebaiknya dihindari (DGLimages)

Nakita.id - Pada tahun pertama kehidupan, bayi menguasai keterampilan mengangkat kepala, berguling, duduk, merangkak dan berdiri sebelum ia mengambil langkah pertamanya.

Selama masa-masa ini, bagaimana cara Moms menangani si kecil dapat mempengaruhi cara ia berkembang, kata pelatih rehabilitasi Poh Ying Bin dari Aileron Wellness.

"Salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan orangtua adalah meletakkan bayi mereka dalam posisi pasif yang belum mereka siapkan, seperti duduk atau berdiri," tutur Ying Bin, yang mengkhususkan diri dalam pengembangan dan pergerakan tubuh atau dikenal sebagai perkembangan Kinesiologi.

Ketika orang tua terburu-buru mengajarkan anak duduk atau berdiri, kita secara tidak sadar bisa menyabotase tonggak perkembangan kecilnya karena ia tidak diberi kesempatan untuk membangun otot yang diperlukan untuk merangkak, berjalan dan berlari.

Para ahli pun berbagi tiga kesalahan perawatan bayi dan bagaimana Ibu bisa melakukannya dengan benar.

BACA JUGA: Wow! Asinan Jakarta Ini Segarnya Pol Banget!

KESALAHAN 1: Moms mendudukkan bayi saat ia belum siap

Bayi yang sedang belajar duduk akan mencoba "duduk miring" sekitar usia tujuh sampai delapan bulan, tutur Ying Bin.

Ia akan berguling ke satu sisi dan menopang dirinya dengan menggunakan tangannya.

Bila Ibu menempatkannya dalam posisi duduk pasif saat bayi tidak cukup kuat untuk duduk sendiri mungkin menyebabkan ia melewati tahap pengembangan ini.

"Ketika bayi Anda terbiasa duduk dalam posisi duduk, dia tidak perlu lagi bangkit dari posisi tidurnya," tambah Ying Bin.

Yang sebaiknya dilakukan: Berikan banyak waktu di lantai saja.