Serotinus Pada Persalinan Bisa Jadi Terjadi Saat Hamil Anak Laki-laki, Ketahui Cara Penanganannya!

By Cecilia Ardisty, Selasa, 6 Oktober 2020 | 07:00 WIB
Serotinus pada persalinan (freepik)

Nakita.id - Serotinus pada persalinan perlu diketahui oleh Moms yang baru pertama kali hamil.

Moms yang baru pertama kali hamil perlu mengetahui serotinus pada persalinan agar tidak terkejut jika mengalaminya.

Lantas apa itu serotinus pada persalinan? Melansir dari Stanford Children's Health, ini adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu.

Baca Juga: Pertama Kali Hamil? Yuk Cari Tahu Serotinus pada Persalinan dan Cara Mencegahnya

Tenaga medis tidak mengetahui kenapa seorang wanita hamil mengalami serotinus pada persalinan.

Namun biasanya serotinus pada persalinan biasa terjadi karena salah perhitungan tanggal kelahiran.

Moms bisa mengalami serotinus pada persalinan jika pertama kali hamil, pernah mengalami kehamilan 42 minggu, overweight, dan hamil anak laki-laki.

Baca Juga: Perhatikan! Ada Kondisi Saat Hamil yang Perlu Diwaspadai karena Bisa Jadi Tanda Keguguran

USG

Bagaimana serotinus pada persalinan didiagnosis? Untuk menghitung tanggal kelahiran, tenaga medis akan:

- Mengukur ukuran rahim Moms pada titik-titik tertentu di awal kehamilan

- Mencatat tanggal suara detak jantung bayi pertama kali yang sedang berkembang

- Mencatat kapan pertama kali Moms merasakan bayi bergerak di dalam rahim

- Menggunakan USG

Baca Juga: Tak Perlu Cemas, Ini Tanda-tanda Mendekati Persalinan yang Moms Bisa Lihat Perubahannya Langsung

Pada serotinus pada persalinan, tenaga medis akan melakukan pengecekan untuk memeriksa kesehatan bayi dan masalah lainnya. Tes mungkin termasuk:

- Menggunakan USG  

- Melihat bagaimana detak jantung bayi Moms merespon aktivitas

- Memeriksa jumlah cairan ketuban

Baca Juga: Sering Jadi Perhatian Khusus Para Moms, Ini Cara Mudah Mengecilkan Perut Setelah Melahirkan

Bagaimana serotinus pada persalinan ditangani?

Menghitung gerakan janin

Moms harus selalu memperhatikan kapan bayi di dalam rahim menendang atau bergerak.

Perubahan jumlah atau frekuensi dapat berarti bayi yang sedang berkembang mengalami stres.

Baca Juga: Jadi Salah Satu Ciri-ciri Mau Mendekati Persalinan, Ketahui Perbedaan Kontraksi Palsu dan Asli Agar Tak Tertipu

Tes non-stres

Tes ini untuk mengetahui bagaimana detak jantung bayi Moms meningkat dengan gerakan bayi Moms.

Ini adalah tanda kesehatan bayi Moms.

Biophysical profile

Tes ini menggabungkan tes non-stres dengan ultrasound untuk melihat kesehatan bayi Moms.

Baca Juga: Jangan Sampai Terkecoh, Ini 3 Ciri-ciri Mau Mendekati Persalinan yang Wajib Bumil Tahu

Ultrasound

Tes ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi dan komputer untuk membuat gambar pembuluh darah, jaringan, dan organ.

Ultrasonografi juga digunakan untuk mengikuti pertumbuhan bayi Moms yang sedang berkembang.

Selain di atas doppler flow studies juga merupakan penanganan serotinus pada persalinan.